Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor, Jawa Barat mendukung rencana bisnis pengembangan instalasi jaringan air minum dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp800 miliar di Kecamatan Bogor Selatan karena sebagian besar belum tersentuh Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Pakuan.

Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin usai kegiatan bersih-bersih sepanjang 11 kilometer aliran Sungai Cisadane, Bogor, Rabu, mengatakan sepanjang untuk perluasan pelayanan air minum yang bermanfaat bagi masyarakat tentu DPRD mendukung. 

"Sepanjang aspek hukumnya dipenuhi, kami pasti mendukung. Anggarannya sekitar Rp800 miliar, butuh alokasi dari APBD, provinsi, pusat dan bank-bank swasta," kata Jenal. 

Dia menuturkan DPRD memang sudah sering meminta agar layanan air minum kepada warga Kota Bogor terus ditingkatkan dari cakupan 67 persen menjadi 100 persen masyarakat dapat terlayani. 

Kecamatan Bogor Selatan, kata Jenal, perlu mendapat perhatian Perumda Tirta Pakuan karena di sana paling banyak warga yang belum mendapatkan akses air minum dari Perumda Tirta Pakuan. 

DPRD Kota Bogor memahami bahwa investasi pengembangan jaringan sebesar ratusan miliar rupiah tidak mudah terwujud dalam waktu dekat. 

Perumda Tirta Pakuan telah terpilih mendapatkan subsidi bunga bank untuk pinjaman dana investasi tahap awal pengembangan rencana bisnis di Kecamatan Bogor Selatan. 

Beberapa waktu lalu, Direktur Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan, pada Rabu (25/5) mengatakan percepatan pengembangan bisnis dalam hal penyediaan air minum kepada warga perbatasan dan perbaikan pipa utama untuk mengatasi salah satu faktor kehilangan air pada layanan bisnisnya memerlukan dana yang tidak bisa disediakan Pemerintah Kota Bogor melalui Anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) dalam waktu dekat.

Perumda Tirta Pakuan pun telah mengajukan rencana pinjaman dana Rp64 miliar melalui perbankan dalam pengembangan bisnis, kepada DPRD Kota Bogor dan pemerintah setempat.

Perumda Tirta Pakuan merancang masa depan saluran air minum hingga mencapai wilayah perbatasan, diawali dengan pengembangan teknologi penyediaan air di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor dan mengatasi faktor kehilangan air di saluran pipa perusahaannya di daerah itu.

Pengembangan bisnis untuk melayani wilayah perbatasan di Mulyaharja dinilai sangat potensial dilihat dari rencana pembangunan daerah yang akan dilakukan pemerintah Kota Bogor.

Pengembangan teknologi saluran air minum di Mulyaharja itu membutuhkan sekitar Rp40 miliar dari teknologi pengolahan hingga penyaluran berupa pipa-pipa utama. Sisanya, sekitar 20-24 miliar akan digunakan untuk menurunkan faktor kehilangan air akibat kebocoran pipa-pipa saluran utama yang telah ada saat ini dan berumur puluhan tahun.

 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022