Pupuk Kujang menyalurkan bantuan pinjaman dana kepada puluhan petani untuk biaya produksi pertanian di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat agar mereka terbebas dari tengkulak dan "bank emok".
"Bantuan pinjaman dana ini adalah bagian dari CSR Pupuk Kujang, yakni Program Pendanaan UMK (usaha mikro kecil) kepada petani yang dikolaborasikan dengan program Makmur," kata Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan, disela penandatanganan pendanaan program Makmur, di Karawang, Rabu.
Program pendanaan UMK ini merupakan upaya Pupuk Kujang meningkatkan kemampuan petani menjadi tangguh dan mandiri. Program ini dilakukan dengan menyalurkan dana pinjaman, pendampingan serta pembinaan budidaya melalui program Makmur.
“Dengan dana pinjaman ini, petani dengan lahan tak terlalu luas bisa lebih tangguh dan mandiri sekaligus meningkatkan kemampuan budidaya, hasil panen serta keuntungan saat bertani,” katanya.
Baca juga: Pupuk Kujang sumbang 21 ton pupuk ke petani untuk tingkatkan ketahanan pangan
Di sejumlah daerah, petani dengan lahan di bawah 1 hektare memiliki sejumlah tantangan. Di antaranya terbatasnya kemampuan aplikasi pupuk dan nutrisi tanaman yang berkualitas, terbatasnya pengetahuan teknologi pertanian modern, terbatasnya wawasan food losses dan waste management, manajemen logistik hingga regenerasi petani.
Berbagai tantangan itu tak jarang membuat keuntungan petani dengan lahan 1 hektare ke bawah tidak maksimal. Jadi, perlu dilakukan program yang bisa membantu petani supaya naik kelas.
“Karena itu, kami hadirkan program dengan paket lengkap. Program pendanaan UMK sebagai bantuan modal, serta Program Makmur yang mengawal petani sejak sebelum tanam hingga pasca panen,” katanya.
Disampaikan, melalui program tersebut petani yang menjadi peserta bisa mendapatkan pinjaman pendanaan untuk biaya produksi dan mendapatkan pendampingan dari tim PT Pupuk Kujang, mulai dari produksi hingga penjualan.
Baca juga: Pupuk Kujang alokasikan 83.064 ton pupuk hadapi musim tanam gadu di Sukabumi
Ia menyampaikan, melalui program ini Pupuk Kujang memberi pinjaman dana yang bisa digunakan petani untuk penggunaan sarana produksi pertanian.
"Masing-masing petani mendapatkan pinjaman dana sebesar Rp10 juta. Ini sifatnya pinjaman, jadi harus dikembalikan nanti setelah ada penjualan gabah yang diproduksi. Penjualan gabahnya bisa dilakukan ke Pupuk Indonesia Pangan," kata dia.
Dikatakannya, program itu digulirkan dengan harapan agar para petani tidak kesulitan mencari dana untuk mendukung produksi pertanian. Dengan begitu, mereka juga akan terhindar dari "bank emok" (semacam bank keliling} dan menghindari tengkulak yang biasanya menyediakan uang di awal proses pertanian, lalu hasil produksinya dijual dengan harga seenaknya.
"Kali ini, kami memberikan bantuan pinjaman dana kepada 50 petani. Mudah-mudahan berhasil. Sehingga nanti bisa ditambah," katanya.
Baca juga: Badan Pangan Nasional gandeng Pupuk Kujang untuk menjaga stok daging sapi
VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pupuk Kujang Agung Gustiawan, menyampaikan kali ini, perusahaan segera menyalurkan dana senilai Rp500 juta kepada 50 orang petani di wilayah Karawang Utara.
"Program ini sejalan dengan Permen BUMN nomor 5 tahun 2021,” kata Agung.
Para petani juga akan didampingi oleh para agronom Pupuk Kujang, diberi pupuk premium hingga menghasilkan panen maksimal. Setelah panen, gabah petani akan dibeli oleh PT Pupuk Indonesia Pangan dengan harga yang baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Bantuan pinjaman dana ini adalah bagian dari CSR Pupuk Kujang, yakni Program Pendanaan UMK (usaha mikro kecil) kepada petani yang dikolaborasikan dengan program Makmur," kata Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan, disela penandatanganan pendanaan program Makmur, di Karawang, Rabu.
Program pendanaan UMK ini merupakan upaya Pupuk Kujang meningkatkan kemampuan petani menjadi tangguh dan mandiri. Program ini dilakukan dengan menyalurkan dana pinjaman, pendampingan serta pembinaan budidaya melalui program Makmur.
“Dengan dana pinjaman ini, petani dengan lahan tak terlalu luas bisa lebih tangguh dan mandiri sekaligus meningkatkan kemampuan budidaya, hasil panen serta keuntungan saat bertani,” katanya.
Baca juga: Pupuk Kujang sumbang 21 ton pupuk ke petani untuk tingkatkan ketahanan pangan
Di sejumlah daerah, petani dengan lahan di bawah 1 hektare memiliki sejumlah tantangan. Di antaranya terbatasnya kemampuan aplikasi pupuk dan nutrisi tanaman yang berkualitas, terbatasnya pengetahuan teknologi pertanian modern, terbatasnya wawasan food losses dan waste management, manajemen logistik hingga regenerasi petani.
Berbagai tantangan itu tak jarang membuat keuntungan petani dengan lahan 1 hektare ke bawah tidak maksimal. Jadi, perlu dilakukan program yang bisa membantu petani supaya naik kelas.
“Karena itu, kami hadirkan program dengan paket lengkap. Program pendanaan UMK sebagai bantuan modal, serta Program Makmur yang mengawal petani sejak sebelum tanam hingga pasca panen,” katanya.
Disampaikan, melalui program tersebut petani yang menjadi peserta bisa mendapatkan pinjaman pendanaan untuk biaya produksi dan mendapatkan pendampingan dari tim PT Pupuk Kujang, mulai dari produksi hingga penjualan.
Baca juga: Pupuk Kujang alokasikan 83.064 ton pupuk hadapi musim tanam gadu di Sukabumi
Ia menyampaikan, melalui program ini Pupuk Kujang memberi pinjaman dana yang bisa digunakan petani untuk penggunaan sarana produksi pertanian.
"Masing-masing petani mendapatkan pinjaman dana sebesar Rp10 juta. Ini sifatnya pinjaman, jadi harus dikembalikan nanti setelah ada penjualan gabah yang diproduksi. Penjualan gabahnya bisa dilakukan ke Pupuk Indonesia Pangan," kata dia.
Dikatakannya, program itu digulirkan dengan harapan agar para petani tidak kesulitan mencari dana untuk mendukung produksi pertanian. Dengan begitu, mereka juga akan terhindar dari "bank emok" (semacam bank keliling} dan menghindari tengkulak yang biasanya menyediakan uang di awal proses pertanian, lalu hasil produksinya dijual dengan harga seenaknya.
"Kali ini, kami memberikan bantuan pinjaman dana kepada 50 petani. Mudah-mudahan berhasil. Sehingga nanti bisa ditambah," katanya.
Baca juga: Badan Pangan Nasional gandeng Pupuk Kujang untuk menjaga stok daging sapi
VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pupuk Kujang Agung Gustiawan, menyampaikan kali ini, perusahaan segera menyalurkan dana senilai Rp500 juta kepada 50 orang petani di wilayah Karawang Utara.
"Program ini sejalan dengan Permen BUMN nomor 5 tahun 2021,” kata Agung.
Para petani juga akan didampingi oleh para agronom Pupuk Kujang, diberi pupuk premium hingga menghasilkan panen maksimal. Setelah panen, gabah petani akan dibeli oleh PT Pupuk Indonesia Pangan dengan harga yang baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022