Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus memantau perkembangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti ternak. Antisipasi diperkuat dengan membentuk tim Satgas PMK.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) telah memastikan, wabah itu belum dijumpai di Kota Bogor. Akan tetapi, sejumlah penguatan antisipasi terus dilakukan. Pemkot tak boleh kecolongan dengan wabah yang telah menyebar di sejumlah daerah Indonesia ini.
Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Bogor, drh Anizar mengaku telah membentuk tim Satgas PMK yang melibatkan instansi dan stakeholder terkait. Tim Satgas itu pun bakal diteken lantaran diarahkan langsung untuk dibentuk oleh Wali Kota Bogor.
Selain tim pemeriksaan hewan, sejumlah personel dari aparat kepolisian juga akan berkolaborasi memantau pergerakan hewan-hewan ternak yang masuk di kota Bogor. Upaya itu dinilai akan memaksimalkan proses pencegahan dan penanganan wabah PMK di Kota Bogor.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar semua pihak turun langsung dan terlibat dalam penanganan virus PMK.
“Pelaksanaan kegiatan Idul Adha akan berjalan aman dan lancar meski di tengah adanya wabah PMK. karena PMK bukan wabah berbahaya untuk manusia. Selain tidak bisa menular ke manusia, daging sapi saat ini juga masih aman untuk dikonsumsi.” Kata Syahrul
Sementara, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan kesiapan jajarannya mendukung negara menghadapi PMK.
"Oleh karenanya kita harus bantu petugas, bantu peternak dengan segala kemampuan agar PMK bisa segera ditanggulangi, dan peternak kita kembali bersemangat untuk berternak, terutama sapi perah dan sapi potong, serta ternak berkuku genap lainnya," tegas Dedi.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor (DKPP) melakukan pendataan dan pemeriksaan hewan kurban di wilayah kerja Kota Bogor.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan jumlah hewan kurban jenis ternak sapi dan kambing yang ada di Kota Bogor mencukupi kebutuhan masyarakat pasca Hari Raya Idul Adha 1443 H dan hewan kurban yang dijual dalam keadaan sehat dan layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Sapi dan kambing yang sehat diberi label sehat dan yang sakit setelah diobati akan diberi label dengan keterangan dalam pengobatan sehingga memudahkan masyarakat memilih hewan kurban yang sehat, selain itu pemeriksaan dan pemberian label sehat pada hewan kurban juga membantu pedagang dalam menjual hewan karena masyarakat lebih yakin hewan yang dijual di lapak tersebut sudah diperiksa oleh dokter hewan.
Pendataan dan pemeriksaan kesehatan ternak sapi dan kambing yang dilakukan oleh tim Satgas PMK Polbangtan Bogor pada lapak hewan kurban dimulai pada tanggal 7 Juli 2022 sampai dengan 9 Juli 2022 di lapak hewan kurban dan dilanjut tanggal 10 Juli 2022 dengan pemeriksaan daging qurban dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Polbangtan Bogor yang tergabung dalam Satgas PMK Kota Bogor menugaskan mahasiswa peternakan sebanyak 36 tenaga paramedik dan kesejahteraan hewan untuk terjun dalam mencegah penyebaran virus PMK dan menjamin hewan ternak yang dikurbankan dan daging yang dikonsumsi ASUH (aman, sehat, utuh dan halal).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) telah memastikan, wabah itu belum dijumpai di Kota Bogor. Akan tetapi, sejumlah penguatan antisipasi terus dilakukan. Pemkot tak boleh kecolongan dengan wabah yang telah menyebar di sejumlah daerah Indonesia ini.
Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Bogor, drh Anizar mengaku telah membentuk tim Satgas PMK yang melibatkan instansi dan stakeholder terkait. Tim Satgas itu pun bakal diteken lantaran diarahkan langsung untuk dibentuk oleh Wali Kota Bogor.
Selain tim pemeriksaan hewan, sejumlah personel dari aparat kepolisian juga akan berkolaborasi memantau pergerakan hewan-hewan ternak yang masuk di kota Bogor. Upaya itu dinilai akan memaksimalkan proses pencegahan dan penanganan wabah PMK di Kota Bogor.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar semua pihak turun langsung dan terlibat dalam penanganan virus PMK.
“Pelaksanaan kegiatan Idul Adha akan berjalan aman dan lancar meski di tengah adanya wabah PMK. karena PMK bukan wabah berbahaya untuk manusia. Selain tidak bisa menular ke manusia, daging sapi saat ini juga masih aman untuk dikonsumsi.” Kata Syahrul
Sementara, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan kesiapan jajarannya mendukung negara menghadapi PMK.
"Oleh karenanya kita harus bantu petugas, bantu peternak dengan segala kemampuan agar PMK bisa segera ditanggulangi, dan peternak kita kembali bersemangat untuk berternak, terutama sapi perah dan sapi potong, serta ternak berkuku genap lainnya," tegas Dedi.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor (DKPP) melakukan pendataan dan pemeriksaan hewan kurban di wilayah kerja Kota Bogor.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan jumlah hewan kurban jenis ternak sapi dan kambing yang ada di Kota Bogor mencukupi kebutuhan masyarakat pasca Hari Raya Idul Adha 1443 H dan hewan kurban yang dijual dalam keadaan sehat dan layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Sapi dan kambing yang sehat diberi label sehat dan yang sakit setelah diobati akan diberi label dengan keterangan dalam pengobatan sehingga memudahkan masyarakat memilih hewan kurban yang sehat, selain itu pemeriksaan dan pemberian label sehat pada hewan kurban juga membantu pedagang dalam menjual hewan karena masyarakat lebih yakin hewan yang dijual di lapak tersebut sudah diperiksa oleh dokter hewan.
Pendataan dan pemeriksaan kesehatan ternak sapi dan kambing yang dilakukan oleh tim Satgas PMK Polbangtan Bogor pada lapak hewan kurban dimulai pada tanggal 7 Juli 2022 sampai dengan 9 Juli 2022 di lapak hewan kurban dan dilanjut tanggal 10 Juli 2022 dengan pemeriksaan daging qurban dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Polbangtan Bogor yang tergabung dalam Satgas PMK Kota Bogor menugaskan mahasiswa peternakan sebanyak 36 tenaga paramedik dan kesejahteraan hewan untuk terjun dalam mencegah penyebaran virus PMK dan menjamin hewan ternak yang dikurbankan dan daging yang dikonsumsi ASUH (aman, sehat, utuh dan halal).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022