Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat mencatat data grafik kasus positif COVID-19 terus naik sejak pertengahan Juni 2022 hingga awal Juli 2022, dari semula di bawah lima orang per hari menjadi di atas 20 per hari.
Sekretaris Dinkes Erna Nuraena saat dikonfirmasi ANTARA di Kota Bogor, Rabu menyatakan dengan kenaikan kasus positif COVID-19 itu maka Satgas COVID-19 setempat akan kembali menggencarkan kepatuhan protokol kesehatan (prokes), melakukan tes dan pelacakan masyarakat yang terpapar serta mengejar target vaksinasi.
"Edukasi prokes lagi, tetap melaksanakan tes dan pelacakan, melakukan tatalaksana kasus sesuai derajat sakit, melaksanakan vaksinasi," katanya.
Baca juga: Warga Kota Bogor diminta bersiap vaksin booster jadi syarat masuk mal
Satgas COVID-19 Kota Bogor, kata Erna Nuraena , akan melakukan upaya menekan penyebaran penyakit dari virus corona itu serta mengejar vaksinasi penguat seiring penyebaran sub varian Omicron BA.4 dan BA.5.
Sebelumnya, menanggapi penyebaran COVID-19 yang kembali meningkat, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi selaku Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan melalui keterangan resmi, Senin (4/7), mengatakan pemberlakuan vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat baru akan diterapkan paling lama dua pekan lagi.Vaksinasi penguat akan menjadi syarat perjalanan dan masuk mal.
Keputusan tersebut merujuk pada hasil Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan akan diatur melalui peraturan Satgas Penanganan COVID-19 dan peraturan turunan lainnya.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor data kasus COVID-19 kembali meningkat
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pun telah mengatakan rencana pemerintah menerapkan vaksin dosis penguat atau booster sebagai syarat perjalanan merupakan bentuk pengetatan protokol kesehatan seiring laju peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah daerah.
Menurut Erna berdasarkan indikator level krisis penyebaran COVID-19 hingga Sabtu (2/7), peningkatan grafik kasus positif penyakit tersebut di tengah penyebaran sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 ini terdapat 16,38 persen per 100.000 penduduk, indikator perawatan pasien positif COVID-19 di rumah sakit hanya sebanyak 2,06 per 100.000 penduduk an angka angka kematian nihil atau nol persen, sehingga laju penularannya dikategorikan tingkat I.
Sementara, proporsi orang positif COVID-19 atau positivity rate sebesar 5,15 persen per minggu, rasio kontak erat 2,67 per minggu dan keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) sebesar 5,15 persen masuk kategori terbatas. Kemudian berdasarkan indikator capaian vaksinasi sudah lebih dari 100 persen dari 819.444 orang target sasaran, sehingga masuk ke dalam kategori memadai.
Baca juga: Bima Arya jadikan HUT Kota Bogor tanda menyambut endemi COVID-19
Kemudian, per Senin (4/7), capaian vaksinasi penguat di daerah tersebut sebanyak 37,62 persen atau 308.257 orang. Dari target tersebut, data remaja yang telah melaksanakan vaksinasi penguat di Kota Bogor menjadi data terendah yakni 5,54 persen atau 5.784 orang.
Sementara, tenaga kesehatan telah mencapai 48,46 persen atau 36.194 orang, petugas publik sebanyak 66,14 persen atau 48.780 orang dan masyarakat umum dan rentan sebanyak 36,80 persen atau 205.144 orang, demikian Erna Nuraena
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes: Grafik kasus positif COVID-19 di Kota Bogor naik
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Sekretaris Dinkes Erna Nuraena saat dikonfirmasi ANTARA di Kota Bogor, Rabu menyatakan dengan kenaikan kasus positif COVID-19 itu maka Satgas COVID-19 setempat akan kembali menggencarkan kepatuhan protokol kesehatan (prokes), melakukan tes dan pelacakan masyarakat yang terpapar serta mengejar target vaksinasi.
"Edukasi prokes lagi, tetap melaksanakan tes dan pelacakan, melakukan tatalaksana kasus sesuai derajat sakit, melaksanakan vaksinasi," katanya.
Baca juga: Warga Kota Bogor diminta bersiap vaksin booster jadi syarat masuk mal
Satgas COVID-19 Kota Bogor, kata Erna Nuraena , akan melakukan upaya menekan penyebaran penyakit dari virus corona itu serta mengejar vaksinasi penguat seiring penyebaran sub varian Omicron BA.4 dan BA.5.
Sebelumnya, menanggapi penyebaran COVID-19 yang kembali meningkat, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi selaku Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan melalui keterangan resmi, Senin (4/7), mengatakan pemberlakuan vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat baru akan diterapkan paling lama dua pekan lagi.Vaksinasi penguat akan menjadi syarat perjalanan dan masuk mal.
Keputusan tersebut merujuk pada hasil Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan akan diatur melalui peraturan Satgas Penanganan COVID-19 dan peraturan turunan lainnya.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor data kasus COVID-19 kembali meningkat
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pun telah mengatakan rencana pemerintah menerapkan vaksin dosis penguat atau booster sebagai syarat perjalanan merupakan bentuk pengetatan protokol kesehatan seiring laju peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah daerah.
Menurut Erna berdasarkan indikator level krisis penyebaran COVID-19 hingga Sabtu (2/7), peningkatan grafik kasus positif penyakit tersebut di tengah penyebaran sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 ini terdapat 16,38 persen per 100.000 penduduk, indikator perawatan pasien positif COVID-19 di rumah sakit hanya sebanyak 2,06 per 100.000 penduduk an angka angka kematian nihil atau nol persen, sehingga laju penularannya dikategorikan tingkat I.
Sementara, proporsi orang positif COVID-19 atau positivity rate sebesar 5,15 persen per minggu, rasio kontak erat 2,67 per minggu dan keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) sebesar 5,15 persen masuk kategori terbatas. Kemudian berdasarkan indikator capaian vaksinasi sudah lebih dari 100 persen dari 819.444 orang target sasaran, sehingga masuk ke dalam kategori memadai.
Baca juga: Bima Arya jadikan HUT Kota Bogor tanda menyambut endemi COVID-19
Kemudian, per Senin (4/7), capaian vaksinasi penguat di daerah tersebut sebanyak 37,62 persen atau 308.257 orang. Dari target tersebut, data remaja yang telah melaksanakan vaksinasi penguat di Kota Bogor menjadi data terendah yakni 5,54 persen atau 5.784 orang.
Sementara, tenaga kesehatan telah mencapai 48,46 persen atau 36.194 orang, petugas publik sebanyak 66,14 persen atau 48.780 orang dan masyarakat umum dan rentan sebanyak 36,80 persen atau 205.144 orang, demikian Erna Nuraena
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes: Grafik kasus positif COVID-19 di Kota Bogor naik
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022