Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta para guru Bahasa Sunda di daerahnya memperbaiki metode pengajarannya serta beradaptasi dengan perkembangan zaman.
"Metode pengajarannya harus terus dikembangkan, agar mampu diterima anak didik dengan mudah," katanya di sela Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Sunda, di Purwakarta, Kamis.
Ia mengatakan, terdapat tiga hal yang dapat menjadikan sebuah bahasa diakui sebagai bahasa peradaban. Di antaranya ketika bahasa menjadi ideologi, bahasa menjadi ilmu dan bahasa menjadi simbol pergaulan.
"Kita ini orang Sunda, jadi harus percaya diri menggunakan bahasa Sunda. Itu penting supaya bahasa Sunda menjadi bahasa pergaulan," kata dia.
Ia mengatakan, jika bahasa Sunda sudah menjadi bahasa pergaulan maka akan timbul karakter sebuah daerah. Tetapi kenyataannya di beberapa media saat ini banyak disebutkan kalau orang Sunda di Jawa Barat tidak memiliki akar karakter yang kuat.
Kondisi itu terjadi karena di berbagai daerah di Jawa Barat, bahasa Sunda belum menjadi bahasa pergaulan, baik di kalangan masyarakat umum, pelajar maupun pegawai swasta dan pegawai negeri.
Menurut dia, agar bahasa Sunda diakui sebagai bahasa Keilmuan, para guru diharapkan menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa pengantar di sekolah.
"Metode pengajaran bahasa Sunda di sekolah juga perlu diperbaiki dan para guru harus mampu beradaptasi terhadap perkembangan zaman," kata dia.
Perbaikan metode pengajaran tersebut dinilai penting agar pelajaran bahasa Sunda tidak membosankan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Metode pengajarannya harus terus dikembangkan, agar mampu diterima anak didik dengan mudah," katanya di sela Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Sunda, di Purwakarta, Kamis.
Ia mengatakan, terdapat tiga hal yang dapat menjadikan sebuah bahasa diakui sebagai bahasa peradaban. Di antaranya ketika bahasa menjadi ideologi, bahasa menjadi ilmu dan bahasa menjadi simbol pergaulan.
"Kita ini orang Sunda, jadi harus percaya diri menggunakan bahasa Sunda. Itu penting supaya bahasa Sunda menjadi bahasa pergaulan," kata dia.
Ia mengatakan, jika bahasa Sunda sudah menjadi bahasa pergaulan maka akan timbul karakter sebuah daerah. Tetapi kenyataannya di beberapa media saat ini banyak disebutkan kalau orang Sunda di Jawa Barat tidak memiliki akar karakter yang kuat.
Kondisi itu terjadi karena di berbagai daerah di Jawa Barat, bahasa Sunda belum menjadi bahasa pergaulan, baik di kalangan masyarakat umum, pelajar maupun pegawai swasta dan pegawai negeri.
Menurut dia, agar bahasa Sunda diakui sebagai bahasa Keilmuan, para guru diharapkan menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa pengantar di sekolah.
"Metode pengajaran bahasa Sunda di sekolah juga perlu diperbaiki dan para guru harus mampu beradaptasi terhadap perkembangan zaman," kata dia.
Perbaikan metode pengajaran tersebut dinilai penting agar pelajaran bahasa Sunda tidak membosankan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016