Platform video TikTok memberikan program "Follow Me", ikuti saya, untuk membantu usaha kecil dan menengah (UKM) di Asia memanfaatkan platform digital demi mendorong bisnis.

"Program Follow Me akan membekali UKM dengan pengetahuan dan pemahaman yang mereka butuhkan untuk digunakan secara efektif sebagai daya ungkit maksimal pertumbuhan bisnisnya," kata Kepala UKM di TikTok Asia Pasifik, Esme Lean, dikutip dari siaran pers, Jumat.

Program ini tersedia dalam waktu yang cukup singkat, selama enam minggu mulai akhir Juni sampai awal Agustus. Melalui program ini, TikTok memberikan pengetahuan kepada pelaku UKM seperti tips dan wawasan dari sesama pengguna mengenai perjalanan bisnis mereka di platform tersebut.

Pelaku usaha dipandu agar bisa menuangkan cerita ke dalam video dan membangun komunitas di platform tersebut.

Informasi yang akan diberikan melalui program ini antara lain panduan atau tutorial dari UKM yang berada di wilayah Asia yang bergerak di bidang kesehatan, kecantikan, fesyen, kuliner dan kebugaran.

Selama program ini, TikTok membuat laman pembuka (splash page) supaya pelaku UKM bisa menemukan kategori pembelajaran yang mereka ingin ikuti. UKM juga akan diperkenalkan kepada akun bisns di TikTok dan bagaimana cara membuatnya, cara menggunakan fitur manajer iklan (ads manager) dan promosi.

Sebelumnya Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan bahwa struktur demografi populasi di Republik Indonesia saat ini merupakan salah satu faktor yang mempermudah untuk melakukan transformasi digitalisasi kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Digitalisasi menjadi suatu hal krusial bagi UMKM lantaran struktur demografi Indonesia yang didominasi generasi milenial memungkinkan adanya pengadopsian teknologi digital dengan sangat cepat," kata Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar, Kemenkop UKM Fixy dalam rilis webinar BanggaUKM Katadata, di Jakarta, Selasa.

Fixy mengatakan, digitalisasi menjadi penting karena dapat membantu UMKM meningkatkan hasil pendapatan atau transaksi. Kemudian, membuat pencatatan keuangan lebih teratur, serta meningkatkan literasi keuangan.

Selain itu, ia menyebut 41 persen transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara saat ini juga berasal dari Indonesia.

"Itu sebetulnya salah satu kekuatan kita, yang harusnya bisa dimanfaatkan. Jangan sampai transaksi digital kita hanya menjadi pasar saja, tapi yang ditransaksikan produk dari luar," ujarnya.

Fixy mengatakan, pemerintah dalam memperluas pemanfaatan dan membangun kesadaran digitalisasi sampai saat ini telah mengoptimalkan program Bangga Buatan Indonesia (BBI).

BBI merupakan gerakan nasional yang dirancang pemerintah dan diluncurkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2020 lalu.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: "Follow Me", program TikTok khusus UKM

Pewarta: Natisha Andarningtyas

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022