Sukabumi (Antara Megapolitan) - Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengajak seluruh umat muslim untuk melaksanakan Solat Gerhana saat Gerhana Matahari Total (GMT) yang diperkirakan terjadi pada Rabu (9/3).
"Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang diciptakan Allah SWT agar umatnya selalu bersyukur dan ingat kepada-Nya, maka dari itu pada saat GMT nanti kami mengimbau umat muslim bisa menegakan Solat Gerhana sebagai rasa bersyukur atas karunia yang telah Allah SWT berikan," kata Ketua MUI Kabupaten Sukabumi, A Komarudin di Sukabumi, Senin.
Rencananya, Pemerintah dan MUI Kabupaten Sukabumi saat gerhana matahari, akan melaksanakan Solat Gerhana di beberapa titik yang dilanjutkan dengan Kultum (Kuliah Tujuh Menit). Selain menegakan solat, pihaknya juga mengimbau kepada warga agar tidak percaya kepada mitos-mitos saat terjadinya GMT.
Menurutnya, GMT ini merupakan rizki yang diberikan Allah SWT agar setiap umatnya selalu percaya dan bersyukur, karena fenomena ini sangat jarang terjadi dan menurut ilmuwan hanya terjadi pada sekali dalam 30 tahun. Sehingga karunia ini bisa dimanfaatkan oleh warga Kabupaten Sukabumi khususnya seluruh umat islam untuk berdoa karena telah diberikan kesempatan oleh sang maha pencipta melihat fenomena alam tersebut.
"Masyarakat tidak perlu percaya mitos tentang GMT, yang seharusnya dilakukan oleh umat islam adalah mengingat dan bersyukur kepada Allah SWT," tambah Komarudin.
Sementara, Kepada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sukabumi, Akhmad Riyadi mengatakan pihaknya tidak melakukan persiapan khusus menyambut fenomena alam ini. Karena GMT hanya bisa terlihat jelas di beberapa daerah di Indonesia, sehingga wisatawa kebanyak datang ke daerah-daerah yang dilintasi GMT.
"Kabupaten Sukabumi sebenarnya mempunyai banyak lokasi strategis untuk memantau GMT, ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh wisatawan lokal maupun internasional sebagai daya tarik wisata dan kebetulan GMT terjadi di tanggal merah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang diciptakan Allah SWT agar umatnya selalu bersyukur dan ingat kepada-Nya, maka dari itu pada saat GMT nanti kami mengimbau umat muslim bisa menegakan Solat Gerhana sebagai rasa bersyukur atas karunia yang telah Allah SWT berikan," kata Ketua MUI Kabupaten Sukabumi, A Komarudin di Sukabumi, Senin.
Rencananya, Pemerintah dan MUI Kabupaten Sukabumi saat gerhana matahari, akan melaksanakan Solat Gerhana di beberapa titik yang dilanjutkan dengan Kultum (Kuliah Tujuh Menit). Selain menegakan solat, pihaknya juga mengimbau kepada warga agar tidak percaya kepada mitos-mitos saat terjadinya GMT.
Menurutnya, GMT ini merupakan rizki yang diberikan Allah SWT agar setiap umatnya selalu percaya dan bersyukur, karena fenomena ini sangat jarang terjadi dan menurut ilmuwan hanya terjadi pada sekali dalam 30 tahun. Sehingga karunia ini bisa dimanfaatkan oleh warga Kabupaten Sukabumi khususnya seluruh umat islam untuk berdoa karena telah diberikan kesempatan oleh sang maha pencipta melihat fenomena alam tersebut.
"Masyarakat tidak perlu percaya mitos tentang GMT, yang seharusnya dilakukan oleh umat islam adalah mengingat dan bersyukur kepada Allah SWT," tambah Komarudin.
Sementara, Kepada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sukabumi, Akhmad Riyadi mengatakan pihaknya tidak melakukan persiapan khusus menyambut fenomena alam ini. Karena GMT hanya bisa terlihat jelas di beberapa daerah di Indonesia, sehingga wisatawa kebanyak datang ke daerah-daerah yang dilintasi GMT.
"Kabupaten Sukabumi sebenarnya mempunyai banyak lokasi strategis untuk memantau GMT, ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh wisatawan lokal maupun internasional sebagai daya tarik wisata dan kebetulan GMT terjadi di tanggal merah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016