Depok (Antara Megapolitan) - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar mampu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"MEA menciptakan kesempatan yang besar bagi Indonesia untuk berkembang. Saat ini SDM kita masih berada di tengah. Kita perlu terus meningkatkan," katanya dalam diskusi terbatas yang bertajuk "Moderasi Cegah Dini Radikalisme dan Terorisme Menuju Mayarakat Ekonomi ASEAN (MEA)", di Pondok Pesantren Al-Hikam Depok, Selasa.

Ia mengatakan dengan jumlah penduduk tertinggi di ASEAN sebenarnya Indonesia memimpin. Namun dari sisi daya saing dan kemakmuran, Indonesia berada di tengah-tengah.

"Daya saing Indonesia rendah lantaran pendidikan juga masih rendah," jelasnya.

Dikatakannya 40 persen masyarakat Indonesia lulusan SD, 50 persen SMP ke atas, daya saing rendah. Singapura walaupun punya sumber daya alam, tetapi daya saingnya tinggi.

Sementara itu, Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menjelaskan Indonesia diuntungkan dengan jumlah populasi yang besar. Jika ASEAN bersatu maka pasar akan semakin kuat.

"Jepang, Tiongkok, Taiwan manfaatkan perdagangan internasional ekspor untuk meningkatkan kesejahteraaannya," kata Hasyim yang juga sebagai anggota Wantimpres.

Populasi penduduk di ASEAN 600 juta atau dua kali lipat dari penduduk Indonesia.

Mereka menjadi satu di MEA tentunya ingin manfaatkan pasar dan penduduk yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016