Sukabumi (Antara Megapolitan) - Anggota Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) III/II-3 Sukabumi, Jawa Barat, menangkap seorang warga yang mengaku anggota TNI berpangkat letnan kolonel di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Informasi yang diperoleh pada Minggu dari petugas Subdenpom tersebut menyebutkan, anggota TNI gadungan tersebut bernama Abdul Rohim yang menjabat sebagai Komandan Batalyon Ormas Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) yang bermarkas di Kampung Ciheulangtonggoh, Kecamatan Cibadak.
Penangkapan anggota TNI gadungan tersebut merupakan rangkaian dari penggerebekan yang dilakukan petugas gabungan dari Kodim 0607 Sukabumi dan Subdenpom III/II-3 Sukabumi
"Kami tangkap oknum warga itu karena menggunakan seragam ala TNI berpangkat letkol, bahkan setelah dimintai keterangan Abdul Rohim mengaku sebagai pensiunan anggota Polisi Militer yang pernah bertugas di Subdenpom Sukabumi," kata Komandan Subdenpom III/II-3 Sukabumi, Letnan Satu CPM Wahyu Firmansyah.
Menurut dia, jika benar seorang pensiunan TNI seharusnya yang bersangkutan hafal nomor registrasi prajurit atau NRP, namun setelah didesak dan diminta berapa NPR, Abdul Rohim tidak bisa menjawab dan mengaku lupa.
Padahal NRP merupakan nomor kebanggaan seorang anggota TNI yang harus diingat hingga menjadi anumerta atau meninggal.
Bahkan, anggota TNI gadungan ini juga nekad mencantumkan pekerjaan di Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai anggota TNI. Karena itu, pihaknya khawatir yang dilakukan oknum ini bisa merugikan orang lain atau menyalahgunakan identitas palsunya itu.
"Kami masih memintai keterangan dari yang bersangkutan," kata Wahyu.
Di sisi lain, petugas gabungan TNI dari Kodim dan Subdenpom Sukabumi menggerebek sebuah rumah tingkat dua di Kampung Ciheulangtonggoh, Kecamatan Cibadak. Penggerebekan tersebut karena adanya informasi tentang keberadaan Ormas PKRI yang kerap latihan dan menggunakan atribut militer.
Dari hasil penggerekan tersebut sebanyak 74 anggota ormas itu diamankan petugas TNI gadungan. Bahkan aktivitas keseharian dari anggota ormas tersebut kerap membuat resah dan mengganggu warga.
Di dalam markas itu ditemukan berbagai atribut dan seragam anggota TNI dari berbagai angkatan, mulai dari Angkatan Darat, Laut hingga Udara. Warga di sekitar lokasi juga takut dengan aktivitas ormas itu karena khawatir markas itu diisi oleh anggota TNI.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Informasi yang diperoleh pada Minggu dari petugas Subdenpom tersebut menyebutkan, anggota TNI gadungan tersebut bernama Abdul Rohim yang menjabat sebagai Komandan Batalyon Ormas Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) yang bermarkas di Kampung Ciheulangtonggoh, Kecamatan Cibadak.
Penangkapan anggota TNI gadungan tersebut merupakan rangkaian dari penggerebekan yang dilakukan petugas gabungan dari Kodim 0607 Sukabumi dan Subdenpom III/II-3 Sukabumi
"Kami tangkap oknum warga itu karena menggunakan seragam ala TNI berpangkat letkol, bahkan setelah dimintai keterangan Abdul Rohim mengaku sebagai pensiunan anggota Polisi Militer yang pernah bertugas di Subdenpom Sukabumi," kata Komandan Subdenpom III/II-3 Sukabumi, Letnan Satu CPM Wahyu Firmansyah.
Menurut dia, jika benar seorang pensiunan TNI seharusnya yang bersangkutan hafal nomor registrasi prajurit atau NRP, namun setelah didesak dan diminta berapa NPR, Abdul Rohim tidak bisa menjawab dan mengaku lupa.
Padahal NRP merupakan nomor kebanggaan seorang anggota TNI yang harus diingat hingga menjadi anumerta atau meninggal.
Bahkan, anggota TNI gadungan ini juga nekad mencantumkan pekerjaan di Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai anggota TNI. Karena itu, pihaknya khawatir yang dilakukan oknum ini bisa merugikan orang lain atau menyalahgunakan identitas palsunya itu.
"Kami masih memintai keterangan dari yang bersangkutan," kata Wahyu.
Di sisi lain, petugas gabungan TNI dari Kodim dan Subdenpom Sukabumi menggerebek sebuah rumah tingkat dua di Kampung Ciheulangtonggoh, Kecamatan Cibadak. Penggerebekan tersebut karena adanya informasi tentang keberadaan Ormas PKRI yang kerap latihan dan menggunakan atribut militer.
Dari hasil penggerekan tersebut sebanyak 74 anggota ormas itu diamankan petugas TNI gadungan. Bahkan aktivitas keseharian dari anggota ormas tersebut kerap membuat resah dan mengganggu warga.
Di dalam markas itu ditemukan berbagai atribut dan seragam anggota TNI dari berbagai angkatan, mulai dari Angkatan Darat, Laut hingga Udara. Warga di sekitar lokasi juga takut dengan aktivitas ormas itu karena khawatir markas itu diisi oleh anggota TNI.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016