Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) Dr. Petrus Mursanto, M.Sc menyatakan teknologi perlu diberi sentuhan seni dan budaya.
"Kesenian merupakan alat paling strategis untuk menjaga keberagaman. Kita bisa melihat seni musik yang terdiri dari beragam bunyi dan peralatan, namun semua bisa menyatu dalam harmoni yang indah," kata Dr. Petrus dalam keterangannya yang diterima di Depok, Senin.
Untuk itu Fasilkom mendukung Gelar Karta Seni Fakultas (GKF) bekerja sama dengan Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI), dengan tema “Merawat Keberagaman Dengan Berkesenian”.
Selanjutnya, Dr. Petrus menyatakan kegiatan itu merupakan bentuk komitmen Fasilkom untuk memberikan sentuhan seni budaya pada teknologi.
Melalui sentuhan seni budaya, teknologi akan menjadi lebih indah dan menyentuh rasa sehingga lebih manusiawi. "Kita memenuhi tantangan dari MAC untuk membuktikan Fasilkom mampu mengintegrasikan seni dan teknologi," kata Dr. Petrus.
Sementara itu Kepala Makara Art Center Dr. Ngatawi Al-Zastrouw menyatakan teknologi komputer merupakan garda depan dalam pengembangan seni budaya.
Komputer tidak saja dapat menyebarluaskan karya-karya seni secara cepat dan meluas kepada masyarakat, tetapi juga dapat menjadi alat bantu yang canggih dalam menciptakan suatu karya seni.
Zastrouw juga menyatakan bahwa seni budaya adalah sarana untuk melembutkan hati dan meningkatkan kepekaan jiwa.
"Orang yang hatinya lembut dan jiwanya peka tidak akan mudah bersikap radikal, intoleran dan eksklusif, sebaliknya mereka akan menjadi orang yang toleran, moderat dan inklusif. Dengan demikian dia akan dapat merawat keberagaman," ujar Zastrouw.*
Baca juga: Fathinah, mahasiswa Fasilkom UI terpilih ikuti Innovation Fellows di Stanford University
Baca juga: Mahasiswa Fasilkom UI raih predikat "High Honours" di ajang internasional
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dekan Fasilkom UI: Perlu sentuhan budaya pada teknologi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Kesenian merupakan alat paling strategis untuk menjaga keberagaman. Kita bisa melihat seni musik yang terdiri dari beragam bunyi dan peralatan, namun semua bisa menyatu dalam harmoni yang indah," kata Dr. Petrus dalam keterangannya yang diterima di Depok, Senin.
Untuk itu Fasilkom mendukung Gelar Karta Seni Fakultas (GKF) bekerja sama dengan Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI), dengan tema “Merawat Keberagaman Dengan Berkesenian”.
Selanjutnya, Dr. Petrus menyatakan kegiatan itu merupakan bentuk komitmen Fasilkom untuk memberikan sentuhan seni budaya pada teknologi.
Melalui sentuhan seni budaya, teknologi akan menjadi lebih indah dan menyentuh rasa sehingga lebih manusiawi. "Kita memenuhi tantangan dari MAC untuk membuktikan Fasilkom mampu mengintegrasikan seni dan teknologi," kata Dr. Petrus.
Sementara itu Kepala Makara Art Center Dr. Ngatawi Al-Zastrouw menyatakan teknologi komputer merupakan garda depan dalam pengembangan seni budaya.
Komputer tidak saja dapat menyebarluaskan karya-karya seni secara cepat dan meluas kepada masyarakat, tetapi juga dapat menjadi alat bantu yang canggih dalam menciptakan suatu karya seni.
Zastrouw juga menyatakan bahwa seni budaya adalah sarana untuk melembutkan hati dan meningkatkan kepekaan jiwa.
"Orang yang hatinya lembut dan jiwanya peka tidak akan mudah bersikap radikal, intoleran dan eksklusif, sebaliknya mereka akan menjadi orang yang toleran, moderat dan inklusif. Dengan demikian dia akan dapat merawat keberagaman," ujar Zastrouw.*
Baca juga: Fathinah, mahasiswa Fasilkom UI terpilih ikuti Innovation Fellows di Stanford University
Baca juga: Mahasiswa Fasilkom UI raih predikat "High Honours" di ajang internasional
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dekan Fasilkom UI: Perlu sentuhan budaya pada teknologi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022