Tim gabungan dari TNI, Polri, dan Basarnas, mengalami kendala pasang surut dan arus laut yang besar dalam pencarian tujuh orang pekerja migran Indonesia (PMI) tujuan Malaysia, yang kapalnya karam di perairan Nongsa, Batam, Kepualauan Riau.

Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang, Slamet Riyadi, di Batam Kepulauan Riau, Minggu, mengatakan, meskipun mengalami kesulitan, tapi timnya bersama petugas gabungan di lapangan masih terus melakukan pencarian.

Menurut Slamet, sudah tiga hari dilakukan pencarian sesuai standar operasi dan prosedur (SOP) tapi belum korban yang ditemukan. "sesuai SOP pencarian dilakukan sampai tujuh hari. Hari ini adalah hari ketiga," katanya.

Diberitakan sebelumnya, tujuh PMI yang hilang ini merupakan orang yang tergabung dalam 30 orang PMI yang kapalnya karam di perairan Nongsa, Batam.

Sebanyak 23 PMI sudah berhasil diselamatkan dan saat ini sudah ditangani oleh TNI AL dan BP2MI Kepulauan Riau.

Komandan Lanal Batam Kolonel Laut (KH) Farid Ma’ruf menyatakan, pihaknya bersama tim penyelamat lainnya menyatakan masih mencari informasi mengenai ketujuh korban lain yang masih dalam proses pencarian.


Baca juga: Kapal pembawa 30 PMI ilegal tujuan Malaysia kecelakaan di Batam
Baca juga: Tujuh jenazah WNI korban kapal karam merupakan warga NTB





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Arus laut jadi kendala pencarian 7 PMI hilang di perairan Batam

Pewarta: Ilham Yude Pratama

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022