Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi dengan United Nations Office of Counter-Terrorism (UNOCT)/UN Counter-Terrorism Center (UNCCT) dengan menggelar Regional Virtual Workshop: "Understanding the Conditions Conducive to the Radicalization of Migrant Workers Against the Risk of Violent Extremism".

Deputi Bidang Kerja sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto dalam keterangannya, Sabtu mengatakan workshop yang melibatkan kurang lebih 75 perwakilan NGO, akademisi, think-tank.

Badan-badan PBB yang bergerak pada isu migrasi dan ekstremisme berbasis kekerasan di kawasan ASEAN ini bertujuan untuk mendiseminasikan dan mendiskusikan temuan analisis UNOCT tentang hubungan antara pekerja migran dan kondisi yang kondusif bagi ekstremisme berbasis kekerasan di kawasan. 

Baca juga: Indonesia dan Belanda jalin kerja sama upaya pencegahan terorisme

Secara spesifik kegiatan ini membahas sifat radikalisasi pekerja migran di negara-negara anggota ASEAN, termasuk hubungan antara kondisi kerja dan kerentanan pekerja migran terhadap perekrutan oleh organisasi-organisasi ekstremis. 
 
Lokakarya dibuka oleh Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto dan Ms. Denise Lifton sebagai Chief of Section, Pillar I & 4, UNOCT/UNCCT.   

Pemerintah Indonesia saat ini dalam upaya melindungi Pekerja Migran dari kerentanan ekstremisme berbasis kekerasan melalui pelibatan berbagai pemangku kepentingan, sebagai mana diamanatkan oleh Bali PCRVE (Prevent and Counter the Rise of Radicalisation and Violent Extremism) Work Plan 2019-2025 di tingkat regional, dan RAN PE (Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme berbasis kekerasan) 2020-2024 di tingkat nasional.

Baca juga: BNPT: Peran civitas akademika dibutuhkan selesaikan radikalisme di kampus

Sementara itu Ms. Lifton dalam penjelasannya menggarisbawahi radikalisasi online dan penyalahgunaan internet untuk penyebaran konten ekstremisme berbasis kekerasan telah menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi negara-negara di kawasan. 

Lebih jauh Lifton berharap bahwa temuan penelitian UNOCT yang menyajikan penilaian berbasis data dapat menjadi referensi bagi kebijakan dan pendekatan dalam penanganan Pekerja Migran yang terkait dengan ekstremisme berbasis kekerasan.

Melalui Workshop ini UNOCT/UNCCT menegaskan komitmen dukungan terhadap negara-negara di kawasan untuk mencegah dan melawan ekstremisme berbasis kekerasan, sekaligus untuk mengurangi keadaan yang kondusif bagi upaya penyebaran hal tersebut. 

Baca juga: Pengamat nilai program Duta Damai BNPT sangat inovatif dan humanis

Sebagai tindaklanjut, temuan UNOCT dan rekomendasi yang dihasilkan dari lokakarya virtual ini nantinya akan dipresentasikan kepada para Pembuat Kebijakan negara-negara di kawasan ASEAN dalam sebuah konferensi langsung yang rencananya akan digelar di Indonesia dalam waktu dekat.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022