Koordinator Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia, George Kuahaty, menyebutkan bahwa diantara nama-nama figur yang dapat menentukan arah dan peta politik Indonesia pada 2024 adalah Kepala Staf Kantor Presiden, Moeldoko, yang bisa menjadi "kuda hitam" di Pilpres 2024.
"Moeldoko, menjadi pembicaraan para elite dan jurnalis pasca- Rakernas Projo, di Magelang, Jawa Tengah. Kendati masih spekulasi, tetapi sudah banyak pengamat yang membahas soal Moeldoko," kata George Kuahaty dalam keterangannya, Senin.
Dia mengemukakan bahwa profil Moeldoko menarik untuk dicermati. Berbeda dengan nama bakal calon presiden seperti Ganjar Pranowo yang sudah biasa menjadi pembahasan. Nama Moeldoko sempat leading di era Pilpres 2019 lalu sebagai cawapres Jokowi.
Meski pada akhirnya Jokowi beserta partai koalisi pendukung mendapuk Ma’ruf Amin. Terpilihnya Ketua Umum MUI tersebut akibat isu bernuansa agama yang menyerang figuri Jokowi. Ma’ruf Amin dianggap sebagai peredam tuduhan tersebut.
Baca juga: Pengamat apresiasi upaya KSP cari terobosan selesaikan konflik agraria
Baca juga: Pengamat mencermati kedekatan Presiden Jokowi dan Moeldoko
George juga menuturkan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) Februari lalu yang menyebut nama Moeldoko meraih elektabilitas pada posisi 2,5 persen. Ini artinya, nama Ketua Umum HKTI tersebut masih masuk hitungan.
"Ini artinya, nama Ketua Umum HKTI tersebut masuk hitungan. Menurut LSN, elektabilitas yang diperoleh Moeldoko murni karena hasil dari kemampuan, prestasi dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, tanpa adanya pengaruh atau naungan sosoknya di partai politik. Posisi Moeldoko juga diuntungkan lantaran dia berlatar belakang militer," jelasnya.
Menurutnya selama menjabat KSP, Moeldoko selalu merespon isu-isu negatif yang ditujukan kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Selalu tetap memposisikan diri sebagai penyampai pesan pemerintah. Selama dua periode jabatannya sebagai KSP, Moeldoko terlihat "pasang badan" yang menunjukkan loyalitas-nya kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
Baca juga: Sosok Moeldoko di mata anak sastrawan Mahbub Djunaidi: Miliki sikap kesetiakawanan
Dia menilai bahwa Moeldoko bukanlah tentara serampangan. Profil militer yang berpendidikan menunjukkan kapasitas dan kapabilitas-nya sebagai negarawan. Hal itu ditunjukkan dengan mendirikan Islamic Centre di Raya Kayen, Bandar Kedungmulyo, Jombang, Jawa Timur, sebagai bentuk gerakan sosial keagamaannya yang masih ia tekuni, selain mengembangkan pertanian dan pangan selaku Ketum HKTI.
"Sampai sekarang citra Moeldoko masih tegas, bersih, nasionalis, sisa penguatan imej chemistry Moeldoko dengan Jokowi sudah terbangun cukup lama. Ibarat wild card politik, Moeldoko bagaikan misteri yang harus diikuti. Dapat saja menjadi 'kuda hitam' yang memutar fakta semua analisis politik dalam dua tahun ke depan," demikian George.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: Moeldoko bisa jadi "kuda hitam" di Pilpres 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Moeldoko, menjadi pembicaraan para elite dan jurnalis pasca- Rakernas Projo, di Magelang, Jawa Tengah. Kendati masih spekulasi, tetapi sudah banyak pengamat yang membahas soal Moeldoko," kata George Kuahaty dalam keterangannya, Senin.
Dia mengemukakan bahwa profil Moeldoko menarik untuk dicermati. Berbeda dengan nama bakal calon presiden seperti Ganjar Pranowo yang sudah biasa menjadi pembahasan. Nama Moeldoko sempat leading di era Pilpres 2019 lalu sebagai cawapres Jokowi.
Meski pada akhirnya Jokowi beserta partai koalisi pendukung mendapuk Ma’ruf Amin. Terpilihnya Ketua Umum MUI tersebut akibat isu bernuansa agama yang menyerang figuri Jokowi. Ma’ruf Amin dianggap sebagai peredam tuduhan tersebut.
Baca juga: Pengamat apresiasi upaya KSP cari terobosan selesaikan konflik agraria
Baca juga: Pengamat mencermati kedekatan Presiden Jokowi dan Moeldoko
George juga menuturkan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) Februari lalu yang menyebut nama Moeldoko meraih elektabilitas pada posisi 2,5 persen. Ini artinya, nama Ketua Umum HKTI tersebut masih masuk hitungan.
"Ini artinya, nama Ketua Umum HKTI tersebut masuk hitungan. Menurut LSN, elektabilitas yang diperoleh Moeldoko murni karena hasil dari kemampuan, prestasi dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, tanpa adanya pengaruh atau naungan sosoknya di partai politik. Posisi Moeldoko juga diuntungkan lantaran dia berlatar belakang militer," jelasnya.
Menurutnya selama menjabat KSP, Moeldoko selalu merespon isu-isu negatif yang ditujukan kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Selalu tetap memposisikan diri sebagai penyampai pesan pemerintah. Selama dua periode jabatannya sebagai KSP, Moeldoko terlihat "pasang badan" yang menunjukkan loyalitas-nya kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
Baca juga: Sosok Moeldoko di mata anak sastrawan Mahbub Djunaidi: Miliki sikap kesetiakawanan
Dia menilai bahwa Moeldoko bukanlah tentara serampangan. Profil militer yang berpendidikan menunjukkan kapasitas dan kapabilitas-nya sebagai negarawan. Hal itu ditunjukkan dengan mendirikan Islamic Centre di Raya Kayen, Bandar Kedungmulyo, Jombang, Jawa Timur, sebagai bentuk gerakan sosial keagamaannya yang masih ia tekuni, selain mengembangkan pertanian dan pangan selaku Ketum HKTI.
"Sampai sekarang citra Moeldoko masih tegas, bersih, nasionalis, sisa penguatan imej chemistry Moeldoko dengan Jokowi sudah terbangun cukup lama. Ibarat wild card politik, Moeldoko bagaikan misteri yang harus diikuti. Dapat saja menjadi 'kuda hitam' yang memutar fakta semua analisis politik dalam dua tahun ke depan," demikian George.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: Moeldoko bisa jadi "kuda hitam" di Pilpres 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022