Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengaku kagum atas pemahaman Wakil Presiden Ma'ruf Amin soal tren desain pakaian ketika memberikan motivasi dan solusi pemasaran untuk batik Cibuluh Bogor.
Baca juga: Ma'ruf Amin serahkan bantuan modal usaha untuk perajin Batik di Cibuluh Kota Bogor
Dedie mengagumi pemahaman Wapres soal tren pakaian sekaligus pengembangan bisnisnya, mulai dari dorongan bantuan Baznas hingga jangkauan pasar dari para produsen bahan dan pakaian lokal.
Ma'ruf Amin memaparkan perkembangan tren pakaian, khususnya pakaian Muslim dari Indonesia telah merambah pasar internasional di Amerika, Korea dan Jepang. Ia mendorong agar perajin bahan batik lokal menonjolkan keunikannya dan inovasi-inovasi dalam karyanya. Di antaranya, perajin batik lokal Bogor dari Cibuluh ini diminta menghasilkan batik khas kampungnya agar bisa masuk ke pasar secara nasional, bahkan internasional.
ASN Kota Bogor diwajibkan memakai pakaian kasual pada hari Selasa, baju adat Sunda yakni baju Pangsi setiap hari Kamis dan pakaian batik atau etnik setiap hari Jumat.
Baca juga: Ma'ruf Amin sebutkan empat faktor kunci untuk optimalkan industri asuransi syariah
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Dedie Rachim usai mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Kampung Batik Cibuluh, di Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu, mengatakan ke depan pengembangan bisnis perajin batik Cibuluh bisa juga berbentuk pakaian dan bahan yang dipasarkan berkelas nasional, seperti masuk ke Mal Sarinah.
"Ya memang saya surprise ya beliau paham tentang produk desain dan tren pakaian ya. Jadi seperti yang disampaikan pak Kyai Nur ya, tadi disampaikan pak Ketua Baznas ya, bahwa Pak Wapres ini berkeinginan bukan hanya kita memproduksi batik tulis dan cetak saja. Tapi ada nilai tambahnya (value added)," katanya.
Baca juga: Ma'ruf Amin serahkan bantuan modal usaha untuk perajin Batik di Cibuluh Kota Bogor
Dedie mengagumi pemahaman Wapres soal tren pakaian sekaligus pengembangan bisnisnya, mulai dari dorongan bantuan Baznas hingga jangkauan pasar dari para produsen bahan dan pakaian lokal.
Wapres Ma'ruf Amin yang mengunjungi Kampung Batik Cibuluh dalam rangka memberikan secara simbolis bantuan program pemberdayaan mustahik produktif sebagai modal usaha bagi lima perajin batik yang mampu membuat batik khas maupun unik, sempat memotivasi para perajin.
Ma'ruf Amin memaparkan perkembangan tren pakaian, khususnya pakaian Muslim dari Indonesia telah merambah pasar internasional di Amerika, Korea dan Jepang. Ia mendorong agar perajin bahan batik lokal menonjolkan keunikannya dan inovasi-inovasi dalam karyanya. Di antaranya, perajin batik lokal Bogor dari Cibuluh ini diminta menghasilkan batik khas kampungnya agar bisa masuk ke pasar secara nasional, bahkan internasional.
"Jadi itu beliau konsentrasi juga ke sana. Jadi selain pemahaman tentang tren pakaian ya, tapi pemasaran sudah diberikan jalan. Insya Allah nanti juga dibantu oleh Baznas," katanya.
Wakil Wali Kota Bogor itu bergembira karena apresiasi Wapres Ma'ruf Amin terhadap perajin batik asal Kota Bogor sejalan dengan kebijakan pemerintah kota yang menurunkan Perwali nomor 30 tahun 2022 mewajibkan aparatur sipil negara memakai busana produk lokal.
ASN Kota Bogor diwajibkan memakai pakaian kasual pada hari Selasa, baju adat Sunda yakni baju Pangsi setiap hari Kamis dan pakaian batik atau etnik setiap hari Jumat.
Baca juga: Ma'ruf Amin sebutkan empat faktor kunci untuk optimalkan industri asuransi syariah
"Seperti yang kita ketahui, kita kan ada dua hari Jumat pakai batik, hari Selasa pakai kasual. Ya mudah-mudahan dua hari ini bisa dimanfaatkan ya oleh semua ASN untuk belanja batik Cibuluh, termasuk juga pakaian-pakaian produk lokal," ungkapnya.
Dedie pun berterima kasih kepada Baznas yang telah membimbing perajin batik Cibuluh selama tiga tahun ini, sejak 2019 hingga 2022. Pembinaan diharapkan bukan hanya pada kualitas batik saja, melainkan pemasaran yang meluas.
"Yang kedua, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Baznas yang sudah peduli kepada perajin lokal, mudah-mudahan ini bisa terus dibina. Bukan hanya keahlian membatiknya saja tetapi juga kemampuan untuk kualitas dan memasarkan lebih luas lagi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022