Bekasi (Antara Megapolitan) - Polresta Bekasi Kota, Jawa Barat, tengah menindaklanjuti kasus penipuan ratusan pekerja oleh perusahaan jasa penyalur tenaga kerja Lembaga Keluarga Kecil Mandiri (LKKM).
"Saat ini kasusnya sedang kita tindaklanjuti dengan menggali keterangan dari para korban," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota Iptu Puji Astuti di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, kasus itu diketahui pihaknya saat sekitar 500 pencari kerja menyerbu kantor LKKM di Jalan Kartini, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (18/2) siang.
Mereka mendatangi kantor tersebut karena merasa ditipu dan kecewa dengan janji LKKM untuk menyalurkan mereka bekerja di sejumlah perusahaan swasta.
"Saya diajak teman untuk bergabung di LKKM ini karena banyak lowongan pekerjaan yang ditawarkan," kata salah satu korban Sarah Sabrina (24).
Untuk bergabung di jasa penyalur tenaga kerja itu, Sarah bersama korban lainnya diwajibkan membayar biaya jasa penyaluran kerja Rp300 ribu selama setahun.
Uang tersebut ditransfer ke rekening bank atas nama HS, yang merupakan pemilik dari LKKM Mandiri.
"Katanya, khusus member saya boleh melamar kerja di perusahaan manapun yang ada di bawah naungan LKKM," katanya.
Perusahaan tersebut mayoritas berada di kawasan industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang bergerak di bidang produksi atau pabrik.
"Tapi dari sekian banyak perusahaan yang saya coba, tidak ada satu pun yang menerima saya. Bahkan HRD-nya bilang mereka tidak ada kerja sama dengan LKKM," katanya.
Korban lainnya berinisial HD (18) juga mengaku menjadi korban penipuan LKKM.
"Tadi pagi kita disuruh tes fisik di Lapangan Multiguna Kota Bekasi, tapi yang melakukan tesnya tidak paham gerakan olahraga, ternyata dia cuma tukang parkir yang direkrut," katanya.
Pria lulusan SMKN 2 Kota Bekasi itu mengaku tertipu Rp50 ribu untuk mendaftarkan diri di LKKM dan melamar ke PT Keihin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Saat ini kasusnya sedang kita tindaklanjuti dengan menggali keterangan dari para korban," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota Iptu Puji Astuti di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, kasus itu diketahui pihaknya saat sekitar 500 pencari kerja menyerbu kantor LKKM di Jalan Kartini, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (18/2) siang.
Mereka mendatangi kantor tersebut karena merasa ditipu dan kecewa dengan janji LKKM untuk menyalurkan mereka bekerja di sejumlah perusahaan swasta.
"Saya diajak teman untuk bergabung di LKKM ini karena banyak lowongan pekerjaan yang ditawarkan," kata salah satu korban Sarah Sabrina (24).
Untuk bergabung di jasa penyalur tenaga kerja itu, Sarah bersama korban lainnya diwajibkan membayar biaya jasa penyaluran kerja Rp300 ribu selama setahun.
Uang tersebut ditransfer ke rekening bank atas nama HS, yang merupakan pemilik dari LKKM Mandiri.
"Katanya, khusus member saya boleh melamar kerja di perusahaan manapun yang ada di bawah naungan LKKM," katanya.
Perusahaan tersebut mayoritas berada di kawasan industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang bergerak di bidang produksi atau pabrik.
"Tapi dari sekian banyak perusahaan yang saya coba, tidak ada satu pun yang menerima saya. Bahkan HRD-nya bilang mereka tidak ada kerja sama dengan LKKM," katanya.
Korban lainnya berinisial HD (18) juga mengaku menjadi korban penipuan LKKM.
"Tadi pagi kita disuruh tes fisik di Lapangan Multiguna Kota Bekasi, tapi yang melakukan tesnya tidak paham gerakan olahraga, ternyata dia cuma tukang parkir yang direkrut," katanya.
Pria lulusan SMKN 2 Kota Bekasi itu mengaku tertipu Rp50 ribu untuk mendaftarkan diri di LKKM dan melamar ke PT Keihin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016