Sukabumi, 20/6 (ANTARA) - Kabupaten Sukabumi menempati peringkat pertama kasus perdagangan manusia (trafficking) di Jawa Barat dengan 29 korban sampai pertengahan Juni 2012.

"Di Jabar, Kabupaten Sukabumi menempati peringkat pertama pada kasus perdagangan manusia," kata Ketua Kelompok Kerja Data dan Informasi Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabapupaten Sukabumi, M Hasanudin kepada ANTARA, Rabu

Menurut Hasanudin, dari 29 korban perdagangan manusia tersebut seluruhnya merupakan wanita dan saat ini mereka sudah dipulangkan semua dari negara dan daerah di mana para korban dijual oleh oknum. Mayoritas, negara tujuan kasus perdagangan manusia ini adalah Arab Saudi dan untuk dalam negeri dijual ke Kalimantan dan Batam.

"Seluruh korban sudah kami pulangkan yang berkoordinasi P2T2A Provinsi Jabar serta intansi lainnya, rata-rata korban dijual untuk dijadikan pelayan bahkan sampai pekerja seks komersial, di antara korban tersebut ada yang masih di bawah umur," katanya.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Elis Nurbaeti mengatakan, korban yang sudah dipulangkan biasanya mengalami gangguan psikologis dan trauma. Maka dari itu, pihaknya tetap memberikan bimbingan dan didampingi agar tidak terjerumus kembali menjadi korban perdagangan manusia.

"Tingginya kasus perdagangan manusia di Kabupaten Sukabumi karena tingkat pendidikan yang rendah dan taraf ekonomi masyarakat serta kebiasaan hidup hedonisme yang tidak diimbangi oleh kemampuan," kata Elis.


Aditya

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012