Peneliti ekonomi digital dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai kolaborasi antara PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan memberikan keuntungan yang setara kepada kedua belah pihak setelah keduanya menyepakati investasi dan rencana kemitraan.

"Bisnis GOTO cukup bernilai. Perseroan menawarkan future values dan karakter yang intangible. Aset yang dimiliki pun adalah teknologi yang memang berbentuk intangible aset atau aset tak berwujud," ujar Nailul lewat keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Jenis aset itulah yang menurut Nailul merupakan investasi jangka panjang karena sejalan dengan perkembangan ekonomi digital di Tanah Air. "Ini juga sebenarnya benefit yang bisa dimanfaatkan oleh Telkomsel," kata Nailul.

Keuntungan lain yang diterima oleh Telkomsel adalah selisih dari harga saham serta perluasan pasar dengan memanfaatkan solidnya ekosistem digital yang telah dibangun oleh GOTO.

"Telkomsel bisa untung dalam hal produk yang yang ada kerja sama dengan GOTO dalam penyediaan provider mitra. GOTO juga bisa memperluas bisnis dengan basis data dari Telkomsel," ujar Nailul.

Baca juga: Pengamat: Isu "impairment loss" investasi Telkom di GOTO berlebihan dan tidak cerdas

Dari sisi GOTO, keuntungan akan dirasakan melalui prospek harga saham yang kian menjanjikan pascainvestasi tersebut, serta potensi perluasan bisnis melalui pemanfaatan data yang diperoleh dari Telkomsel.

Harga saham GOTO diprediksi akan terus meningkat pekan ini karena menguatnya transaksi bisnis. Tiga pilar bisnis GOTO yaitu Gojek, Tokopedia dan Gopay akan menjadi katalis utama pertumbuhan pendapatan bisnis Perseroan.

Riset PT Trimegah Sekuritas menargetkan harga saham perusahaan teknologi terbesar di Indonesia ini sebesar Rp380 per saham. Tren kenaikan saham GOTO pada pekan lalu dinilai akan terus berlanjut pekan ini. Pekan lalu, saham GOTO tercatat melesat lebih dari 56 persen ke Rp304 per saham dan menjadi top gainer serta penyokong penguatan IHSG.

Selain itu, pertumbuhan pendapatan bisnis perseroan akan meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah melonggarkan penggunaan masker. Mobilitas masyarakat akan meningkat dan berdampak pada pertumbuhan bisnis GOTO.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, setelah masuknya investasi tersebut, GOTO berpeluang membuka pasar baru bagi Telkomsel melalui berbagai kerja sama.

Baca juga: Hipmi dorong kolaborasi positif BUMN dan swasta kembangkan ekonomi digital

Menurutnya, investasi itu merupakan aksi yang dilakukan Telkomsel untuk memperluas basis pelanggan dengan memanfaatkan keberhasilan GOTO dalam membangun ekosistem digital.

"Telkomsel bisa menyediakan voucher di Tokopedia dan bisa membeli macam-macam dalam aplikasi yang di miliki GOTO," ujar Wawan.

Berdasarkan riset Trimegah, ekosistem GoTo memiliki value bisnis yang sulit ditiru dan akan selalu terdepan di Indonesia, negara dengan populasi lebih dari 170 juta orang merupakan kelas menengah-atas. Dalam survei terhadap 1.002 respoden yang dilakukan Trimegah, sekitar 81 persen responden memilih setidaknya satu layanan.

Trimegah memproyeksi pendapatan GOTO tahun ini akan menyentuh Rp9,51 triliun, naik hampir dua kali lipat daripada 2021 sebesar Rp5,23 triliun. Efek pemulihan ekonomi akan dirasakan pada 2023 dengan proyeksi pendapatan GOTO mencapai di atas Rp16 triliun.

Baca juga: Telkom BUMN pertama yang peroleh sertifikasi "Great Place to Work"
 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022