Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan akan melakukan kegiatan switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai pada Jumat (27/5) malam hingga Sabtu (28/5).
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus menuturkan, kegiatan SO 5 dilakukan untuk menata dan mengondisikan jalur kereta api di Stasiun Manggarai sehingga pembangunan dapat dilanjutkan.
Kami akan memanfaatkan window time atau waktu jeda antara jam operasional kereta yang dimulai setelah kereta terakhir selesai beroperasi dan sebelum kereta pertama memulai perjalanan di esok harinya untuk pengerjaan SO 5 ini, kata Rode dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Rode mengatakan, hal ini dilakukan agar perjalanan kereta api termasuk KRL Commuterline tidak terganggu.
Baca juga: Bangun underpass, perlintasan rel KRL Jalan Dewi Sartika Depok ditutup sementara
Rode menjelaskan bahwa kegiatan SO 5 ini dilakukan dengan mengaktifkan jalur sementara (temporary track) untuk Jalur 1 dan Jalur 2, sekaligus menutup Jalur 3, mengganti sistem persinyalan, serta memasang dan mengganti jaringan listrik aliran atas (JLAA) untuk menyesuaikan perubahan jalur.
Total terdapat 8 titik pengerjaan yang akan dilakukan secara bersamaan saat SO 5 nanti dan akan menyambungkan Jalur 1 dan Jalur dua yang temporary dengan yang existing, ujarnya.
Dengan demikian, setelah kegiatan SO 5 dilakukan, akan terjadi penyesuaian jalur di Stasiun Manggarai yang digunakan untuk melayani penumpang kereta api.
Setelah SO 5 nanti, Jalur 1 dan Jalur 2 Stasiun Manggarai hanya akan melayani Kereta Api Jarak Jauh, dan Jalur 3 akan dinonaktifkan.
Sementara itu untuk KRL Commuterline lintas Bekasi/Cikarang Line akan dilayani di Jalur 6 dan Jalur 7 Stasiun Manggarai.
Baca juga: Pengguna KRL di Bogor selama Pandemi COVID-19 terbanyak Lebaran ini
Lintas Bogor Line akan dilayani di Jalur 10, Jalur 11, Jalur 12, dan Jalur 13.
Selain mengubah jalur pelayanan kereta api, pelaksanaan SO 5 juga diikuti dengan penyesuaian Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) KRL Commuterline.
Sementara itu, Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, dalam GAPEKA hasil penyesuaian pasca SO 5, pola operasi KRL Commuterline akan mengalami perubahan yang cukup signifikan untuk Bogor Line dan Bekasi/Cikarang Line.
Anne menjelaskan bahwa perubahan pola operasi pelayanan di Stasiun Manggarai akan dilakukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan pengguna saat perpindahan peron untuk transit.
Nantinya pengguna KRL tidak harus menyeberang jalur rel lagi dan bisa mengurangi aktivitas di passengers crossing yang berpotensi membahayakan nyawa penumpang saat menyeberang jalur rel, kata Anne.
Secara umum, perubahan pola operasi KRL Commuterline akan dilakukan dengan mengikuti skema sebagai berikut.
Baca juga: Pengguna KRL di Stasiun Bogor belum normal
Semua KRL Bogor Line menuju ke Stasiun Jakarta Kota KRL Bekasi/Cikarang Line menggunakan 2 pola operasi:
Full Racket (Looping)
Cikarang/Bekasi Jatinegara Manggarai Kampung Bandan Pasar Senen Jatinegara Bekasi/Cikarang
Cikarang/Bekasi Jatinegara Pasar Senen Kampung Bandan Manggarai Jatinegara Bekasi/Cikarang
Half Racket
Cikarang/Bekasi Jatinegara Manggarai - Tanah Abang Kampung Bandan (PP)
Cikarang/Bekasi Jatinegara Manggarai - Tanah Abang - Angke (PP)
Serpong Line, Tangerang Line dan KA Bandara Soetta tidak ada perubahan.
Baca juga: KAI Commuter tambah layanan operasional jadi 1.053 perjalanan KRL, mulai 4 April 2022
Di samping itu, Anne menambahkan bahwa penyesuaian layanan ini dimaksudkan agar perjalanan pengguna KRL tetap nyaman di tengah proses pengembangan dan pembangunan Stasiun Manggarai yang terus berlangsung.
Penyesuaian GAPEKA juga akan diikuti dengan penambahan persebaran rangkaian KRL pada lintas Cikarang.
Sebelum diberlakukan penyesuaian, lintas Cikarang dilayani sebanyak 17 rangkaian KRL, nantinya akan meningkat menjadi 21 rangkaian KRL yang terdiri dari 10 dan 12 SF, katanya.
Kecepatan maksimal perjalanan KRL lintas Cikarang-Jatinegara juga akan mengalami peningkatan dari sebelumnya 70 Km/Jam menjadi 95 Km/Jam dan memangkas waktu perjalanan sekitar 2 menit.
Penyesuaian GAPEKA dan pemberlakuan pola operasi baru KRL Commuterline akan dilakukan setelah kegiatan SO 5 selesai dilaksanakan pada 28 Mei 2022.
Guna menyambut perubahan ini, DJKA akan berkolaborasi dengan KAI Commuter dan stakeholder lain untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Kami memohon dukungan dan doa restu masyarakat agar pelaksanaan SO 5 nanti dan pengerjaan pengembangan Stasiun Manggarai secara umum dapat berlangsung dengan lancar, aman, dan selamat, pungkas Rode.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus menuturkan, kegiatan SO 5 dilakukan untuk menata dan mengondisikan jalur kereta api di Stasiun Manggarai sehingga pembangunan dapat dilanjutkan.
Kami akan memanfaatkan window time atau waktu jeda antara jam operasional kereta yang dimulai setelah kereta terakhir selesai beroperasi dan sebelum kereta pertama memulai perjalanan di esok harinya untuk pengerjaan SO 5 ini, kata Rode dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Rode mengatakan, hal ini dilakukan agar perjalanan kereta api termasuk KRL Commuterline tidak terganggu.
Baca juga: Bangun underpass, perlintasan rel KRL Jalan Dewi Sartika Depok ditutup sementara
Rode menjelaskan bahwa kegiatan SO 5 ini dilakukan dengan mengaktifkan jalur sementara (temporary track) untuk Jalur 1 dan Jalur 2, sekaligus menutup Jalur 3, mengganti sistem persinyalan, serta memasang dan mengganti jaringan listrik aliran atas (JLAA) untuk menyesuaikan perubahan jalur.
Total terdapat 8 titik pengerjaan yang akan dilakukan secara bersamaan saat SO 5 nanti dan akan menyambungkan Jalur 1 dan Jalur dua yang temporary dengan yang existing, ujarnya.
Dengan demikian, setelah kegiatan SO 5 dilakukan, akan terjadi penyesuaian jalur di Stasiun Manggarai yang digunakan untuk melayani penumpang kereta api.
Setelah SO 5 nanti, Jalur 1 dan Jalur 2 Stasiun Manggarai hanya akan melayani Kereta Api Jarak Jauh, dan Jalur 3 akan dinonaktifkan.
Sementara itu untuk KRL Commuterline lintas Bekasi/Cikarang Line akan dilayani di Jalur 6 dan Jalur 7 Stasiun Manggarai.
Baca juga: Pengguna KRL di Bogor selama Pandemi COVID-19 terbanyak Lebaran ini
Lintas Bogor Line akan dilayani di Jalur 10, Jalur 11, Jalur 12, dan Jalur 13.
Selain mengubah jalur pelayanan kereta api, pelaksanaan SO 5 juga diikuti dengan penyesuaian Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) KRL Commuterline.
Sementara itu, Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, dalam GAPEKA hasil penyesuaian pasca SO 5, pola operasi KRL Commuterline akan mengalami perubahan yang cukup signifikan untuk Bogor Line dan Bekasi/Cikarang Line.
Anne menjelaskan bahwa perubahan pola operasi pelayanan di Stasiun Manggarai akan dilakukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan pengguna saat perpindahan peron untuk transit.
Nantinya pengguna KRL tidak harus menyeberang jalur rel lagi dan bisa mengurangi aktivitas di passengers crossing yang berpotensi membahayakan nyawa penumpang saat menyeberang jalur rel, kata Anne.
Secara umum, perubahan pola operasi KRL Commuterline akan dilakukan dengan mengikuti skema sebagai berikut.
Baca juga: Pengguna KRL di Stasiun Bogor belum normal
Semua KRL Bogor Line menuju ke Stasiun Jakarta Kota KRL Bekasi/Cikarang Line menggunakan 2 pola operasi:
Full Racket (Looping)
Cikarang/Bekasi Jatinegara Manggarai Kampung Bandan Pasar Senen Jatinegara Bekasi/Cikarang
Cikarang/Bekasi Jatinegara Pasar Senen Kampung Bandan Manggarai Jatinegara Bekasi/Cikarang
Half Racket
Cikarang/Bekasi Jatinegara Manggarai - Tanah Abang Kampung Bandan (PP)
Cikarang/Bekasi Jatinegara Manggarai - Tanah Abang - Angke (PP)
Serpong Line, Tangerang Line dan KA Bandara Soetta tidak ada perubahan.
Baca juga: KAI Commuter tambah layanan operasional jadi 1.053 perjalanan KRL, mulai 4 April 2022
Di samping itu, Anne menambahkan bahwa penyesuaian layanan ini dimaksudkan agar perjalanan pengguna KRL tetap nyaman di tengah proses pengembangan dan pembangunan Stasiun Manggarai yang terus berlangsung.
Penyesuaian GAPEKA juga akan diikuti dengan penambahan persebaran rangkaian KRL pada lintas Cikarang.
Sebelum diberlakukan penyesuaian, lintas Cikarang dilayani sebanyak 17 rangkaian KRL, nantinya akan meningkat menjadi 21 rangkaian KRL yang terdiri dari 10 dan 12 SF, katanya.
Kecepatan maksimal perjalanan KRL lintas Cikarang-Jatinegara juga akan mengalami peningkatan dari sebelumnya 70 Km/Jam menjadi 95 Km/Jam dan memangkas waktu perjalanan sekitar 2 menit.
Penyesuaian GAPEKA dan pemberlakuan pola operasi baru KRL Commuterline akan dilakukan setelah kegiatan SO 5 selesai dilaksanakan pada 28 Mei 2022.
Guna menyambut perubahan ini, DJKA akan berkolaborasi dengan KAI Commuter dan stakeholder lain untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Kami memohon dukungan dan doa restu masyarakat agar pelaksanaan SO 5 nanti dan pengerjaan pengembangan Stasiun Manggarai secara umum dapat berlangsung dengan lancar, aman, dan selamat, pungkas Rode.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022