Bekasi (Antara Megapolitan) - Sedikitnya 21 warga Kota Bekasi, Jawa Barat, bergabung dalam rombongan eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tiba di lokasi penampungan Asrama Haji Kota Bekasi.
"21 mantan anggota Gafatar itu positif sebelumnya berangkat dari Kota Bekasi ke Kalimantan Barat," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Agus Dharma di Bekasi, Senin.
Menurut dia, jumlah warga Kota Bekasi yang sempat bergabung dengan Gafatar tersebut diperkirakan masih akan bertambah.
"Sebab masih ada 40 eks Gafatar lagi di Ciracas, Jakarta Timur, dan 30 lainnya dari lokasi penampungan lain yang sedang kita data. Kemungkinan jumlah warga asal Kota Bekasi yang eks Gafatar masih bertambah," katanya.
Dikatakan Agus, 21 warga tersebut berasal dari sejumlah kecamatan di Kota Bekasi, yakni Kecamatan Mustikajaya, Kecamatan Bekasi Timur, dan Kecamatan Bekasi Barat.
"21 orang itu berasal dari lima Kepala Keluarga (KK) dan satu orang masih bujangan," katanya.
Pantauan di lapangan melaporkan, sebanyak 903 eks Gafatar tiba di Asrama Haji Kota Bekasi Jalan Kemakmuran, Bekasi Selatan sekira pukul 12.30 WIB.
Rombongan itu berasal dari Pontianak yang diangkut menggunakan 12 bus dan satu kendaraan jenis Elf.
Mereka rencananya akan didata indetitasnya oleh Kementerian Sosial dan menginap semalam di Asrama Haji Kota Bekasi.
"Selanjutnya akan kita pulangkan ke daerah masing-masing untuk dilakukan pembinaan oleh pemerintah daerahnya," kata Agus.
Sementara itu, salah satu eks anggota Gafatar berinisial TT mengaku telah menjalani aktivitas keanggotaan sejak November 2015.
"Saya bercocok tanam di Kalimantan Barat dan punya penghasilan untuk hidup," katanya.
Alasan perempuan beranak satu itu bergabung akibat mengalami krisis ekonomi selama hidup bersama suaminya di Sidoarjo.
"Penghasilan saya sebulan cuma Rp600 ribu dari suami. Makanya saat ada tawaran usaha saya ikut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"21 mantan anggota Gafatar itu positif sebelumnya berangkat dari Kota Bekasi ke Kalimantan Barat," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Agus Dharma di Bekasi, Senin.
Menurut dia, jumlah warga Kota Bekasi yang sempat bergabung dengan Gafatar tersebut diperkirakan masih akan bertambah.
"Sebab masih ada 40 eks Gafatar lagi di Ciracas, Jakarta Timur, dan 30 lainnya dari lokasi penampungan lain yang sedang kita data. Kemungkinan jumlah warga asal Kota Bekasi yang eks Gafatar masih bertambah," katanya.
Dikatakan Agus, 21 warga tersebut berasal dari sejumlah kecamatan di Kota Bekasi, yakni Kecamatan Mustikajaya, Kecamatan Bekasi Timur, dan Kecamatan Bekasi Barat.
"21 orang itu berasal dari lima Kepala Keluarga (KK) dan satu orang masih bujangan," katanya.
Pantauan di lapangan melaporkan, sebanyak 903 eks Gafatar tiba di Asrama Haji Kota Bekasi Jalan Kemakmuran, Bekasi Selatan sekira pukul 12.30 WIB.
Rombongan itu berasal dari Pontianak yang diangkut menggunakan 12 bus dan satu kendaraan jenis Elf.
Mereka rencananya akan didata indetitasnya oleh Kementerian Sosial dan menginap semalam di Asrama Haji Kota Bekasi.
"Selanjutnya akan kita pulangkan ke daerah masing-masing untuk dilakukan pembinaan oleh pemerintah daerahnya," kata Agus.
Sementara itu, salah satu eks anggota Gafatar berinisial TT mengaku telah menjalani aktivitas keanggotaan sejak November 2015.
"Saya bercocok tanam di Kalimantan Barat dan punya penghasilan untuk hidup," katanya.
Alasan perempuan beranak satu itu bergabung akibat mengalami krisis ekonomi selama hidup bersama suaminya di Sidoarjo.
"Penghasilan saya sebulan cuma Rp600 ribu dari suami. Makanya saat ada tawaran usaha saya ikut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016