Guru besar IPB University Prof Khaswar Syamsu menyampaikan peran perguruan tinggi dalam pengembangan pangan halal yakni pentingnya menyiapkan sumberdaya manusia di bidang halal serta riset yang mendukung teknologi di bidang halal.
"Pengabdian untuk mensukseskan pengembangan ekosistem halal juga penting dilakukan mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim,” kata Khaswar Syamsu dalam sebuah seminar di Bandung, seperti dikutip dari keterangan tertulis IPB University, Selasa.
Menurut Khaswar, dalam menyiapkan sumberdaya insani di bidang halal, IPB University telah melakukan sejumlah pelatihan, di antaranya pelatihan juru sembelih halal (Juleha).
Baca juga: Pemkot Bogor gandeng IPB garap desain agrowisata halal di Rancamaya
Baca juga: Atang Trisnanto: Wisata halal adalah konsep pariwisata futuristik
Dalam kajian Halal Center IPB University mencatat jumlah Rumah Potong Hewan atau Rumah Potong Unggas (RPH/RPU) yang bersertifikat halal sampai saat ini masih rendah, yakni kurang dari 15 persen dari total 1.329 RPH/RPU di seluruh Indonesia.
"Ini merupakan masalah besar dalam sertifikasi halal. Karena itu, IPB University melakukan pelatihan juru sembelih halal (Juleha) di DKI Jakarta kepada 227 peserta," katanya.
Guru besar pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian (TIN Fateta) IPB University ini menjelaskan, IPB juga sudah melakukan pelatihan dan uji kompetensi Juleha bekerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Baca juga: Anggota keluarga Kerajaan Bahrain datang ke IPB bicarakan pentingnya manajemen rantai pasok halal
"Kerja sama ini dilakukan dalam hal pengabdian kepada masyarakat, dan program dosen mengabdi IPB University juga melakukan pendampingan dan pelatihan eksternal Sistem Jaminan Halal bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Pengabdian untuk mensukseskan pengembangan ekosistem halal juga penting dilakukan mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim,” kata Khaswar Syamsu dalam sebuah seminar di Bandung, seperti dikutip dari keterangan tertulis IPB University, Selasa.
Menurut Khaswar, dalam menyiapkan sumberdaya insani di bidang halal, IPB University telah melakukan sejumlah pelatihan, di antaranya pelatihan juru sembelih halal (Juleha).
Baca juga: Pemkot Bogor gandeng IPB garap desain agrowisata halal di Rancamaya
Baca juga: Atang Trisnanto: Wisata halal adalah konsep pariwisata futuristik
Dalam kajian Halal Center IPB University mencatat jumlah Rumah Potong Hewan atau Rumah Potong Unggas (RPH/RPU) yang bersertifikat halal sampai saat ini masih rendah, yakni kurang dari 15 persen dari total 1.329 RPH/RPU di seluruh Indonesia.
"Ini merupakan masalah besar dalam sertifikasi halal. Karena itu, IPB University melakukan pelatihan juru sembelih halal (Juleha) di DKI Jakarta kepada 227 peserta," katanya.
Guru besar pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian (TIN Fateta) IPB University ini menjelaskan, IPB juga sudah melakukan pelatihan dan uji kompetensi Juleha bekerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Baca juga: Anggota keluarga Kerajaan Bahrain datang ke IPB bicarakan pentingnya manajemen rantai pasok halal
"Kerja sama ini dilakukan dalam hal pengabdian kepada masyarakat, dan program dosen mengabdi IPB University juga melakukan pendampingan dan pelatihan eksternal Sistem Jaminan Halal bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022