Yunani mendukung penuh rencana Swedia dan Finlandia untuk bergabung menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), kata menteri luar negeri Yunani, Sabtu (14/4).

"Yunani memiliki hubungan yang sangat baik dengan dua negara ini, yang juga merupakan anggota Uni Eropa," kata Menlu Nikos Dendias di Berlin, Jerman, tempat ia akan menghadiri pertemuan informal para menteri NATO.

"Sikap Yunani sangat jelas (menyangkut perkara itu), kami siap menyambut Swedia dan Finlandia ke dalam keluarga NATO, kami yakin mereka punya banyak hal yang bisa ditawarkan," ujarnya.

Baca juga: Prospek Finlandia dan Swedia gabung ke NATO dibahas dalam pertemuan NATO

Satu hari setelah Finlandia --tetangga Rusia di timur laut-- berkomitmen untuk menyampaikan permohonan sebagai anggota NATO, Swedia menekankan tekad serupa.

Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde mengatakan keanggotaan negaranya di NATO akan membantu stabilisasi dan menguntungkan negara-negara di kawasan Laut Baltik.

Jika terjadi, penggabungan Finlandia dan Swedia ke aliansi militer Barat itu --yang beranggotakan 30 negara-- akan mengakhiri sikap netral yang selama ini dianut kedua negara tersebut selama menjalani Perang Dingin.

Penggabungan Finlandia dan Swedia akan memperluas cakupan NATO, situasi yang berusaha dicegah Presiden Rusia Vladimir Putin dengan melakukan invasi ke Ukraina.

Moskow mengatakan keanggotaan Finlandia di NATO akan menjadi ancaman yang akan membuatnya bertindak. Tidak disebutkan tindakan seperti apa yang akan diambil Rusia.

Sumber: Reuters

Baca juga: Menlu Swedia sebut Finlandia hampir pasti ajukan keanggotaan NATO
Baca juga: Swedia sebut terima jaminan keamanan dari AS jika serahkan lamaran ke NATO

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022