Dinas Kesehatan  Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyebarkan formulir investigasi ke seluruh Puskesmas dan rumah sakit untuk mendeteksi hepatitis akut kepada masyarakat yang bergejala hepatitis.

"Ada form investigasi, kita telusuri semua yang gejalanya mirip. Sehingga nanti diketahui jenis hepatitisnya," kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina di Bogor, Jumat.

Menurut Mike, gejala hepatitis akut hampir mirip dengan Hepatitis A, B, C, D dan E. Yakni, demam disertai diare, mual, muntah dan sakit perut. Kemudian indikator lainnya yaitu jika angka SGPT atau Serum Glutamat Piruvat Transaminase dan SGOT atau Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase di atas 500.

“Itu yang harus diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang punya anak balita. Gejala yang perlu diwaspadai juga meliputi warna mata dan kulit dapat menguning, kejang serta kesadaran menurun,” ujarnya.

Mike mengimbau, jika masyarakat menemukan gejala awal tadi, agar membawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan dan jangan menunggu muncul gejala lanjutan.

“Gejala lanjutan itu seperti kulit dan mata mulai berwarna kuning. Agar tidak terlambat penanganan terhadap dugaan penyakit Hepatitis akut,” kata Mike.

Ia menyarankan masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama rajin mencuci tangan menggunakan sabun yang dapat mencegah terjadinya penularan berbagai penyakit.

Mike memastikan, Dinkes Kabupaten Bogor telah membentuk tim PE (penyelidikan epidemiologi). Terlebih, Kabupaten Bogor berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan beberapa daerah lain.

“Tim itu nanti akan akan melakukan tracing jika ada laporan dari masyarakat. Karena memang harus di-tracing jika ditemukan,” katanya.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022