Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mendorong perusahaan untuk menyalurkan dana pertanggungjawaban sosial (CSR) untuk pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraannya.
"CSR yang disalurkan perusahaan harus ada pemanfaatannya, tidak hanya sebagai amal ibadah perusahaan saja, tetapi menjadi keharusan," kata Bima dalam diskusi publik HMI Cabang Bogor bertajuk, proyeksi awal tahunan pemanfaatan dana CSR untuk akselerasi pembangunan Kota Bogor, di Balai Kota, Selasa.
Bima mengakui, pemanfaatan CSR di Kota Bogor belum maksimal. Masih perusahaan besar yang memberikan dana pertanggunggjawaban sosial hanya untuk kegiatan-kegiatan seremonial yang tidak memiliki efek pesifikasi yang dirasakan masyarakat.
"Sangat penting melakukan konsolidasi terkait apa yang ditawarkan pada dunia usaha dalam menyalurkan CSR-nya," katanya.
Menurut Politisi PAN tersebut, kedepan Pemerintah Kota Bogor merancang agar dana CSR perusahaan dapat disalurkan untuk pemberdayaan masyarakat, membangun kewirausahaan, pelatihan yang sifatnya menguatkan.
"CSR hendaknya memberikan dampak luas secara struktral. Seperti ketika berkunjung di Semarang, CSR perusahaan diorientasikan penuh untuk penataan dan pemberdayaan PKL," katanya.
Bima mengatakan, kedepan pihaknya akan menggerakkan CSR untuk menunjang enam program prioritas Pemerintah Kota Bogor seperti reformasi mental, penataan transportasi, penataan PKL, kebersihan dan sampah, serta kemiskinan.
"CSR perlu diprioritaskan untuk mendorong kreativitas masyarakat dalam menangkal persoalan kemiskinan," katanya.
Diskusi publik proyeksi awal tahun baru "Pemanfaatan CSR untuk akselerasi pembangunan Kota Bogor" diselenggarakan oleh HMI cabang Bogor menghadirkan Wali Kota Bima Arya Sugiarto sebagai pembicara kunci.
Dalam diskusi tersebut juga dihadiri sejumlah pimpinan perusahaan baik swasta maupun daerah yang ada di Kota Bogor seperti Dirut PDAM, perwakilan Bank Jabar Banten, akademisi dan PLN.
Ketua HMI cabang Bogor, M Mahdum Pathonah mengatakan hendaknya CSR yang disalurkan oleh perusahaan memiliki nilai kemanfaatan luas bagi masyarakat terutama mendorong peningkatan Indek Pembangunan Masyarakat (IPM).
"IPM Kota Bogor masih dibawah Bandung dan Depok, ini menjadi catatan Pemerintah Kota. Kalaupun Pemkot Bogor mau membuat Perda tentang CSR, hendaknya bisa menjamin memberikan manfaat jangka pendek dan panjang bagi pembangunan daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"CSR yang disalurkan perusahaan harus ada pemanfaatannya, tidak hanya sebagai amal ibadah perusahaan saja, tetapi menjadi keharusan," kata Bima dalam diskusi publik HMI Cabang Bogor bertajuk, proyeksi awal tahunan pemanfaatan dana CSR untuk akselerasi pembangunan Kota Bogor, di Balai Kota, Selasa.
Bima mengakui, pemanfaatan CSR di Kota Bogor belum maksimal. Masih perusahaan besar yang memberikan dana pertanggunggjawaban sosial hanya untuk kegiatan-kegiatan seremonial yang tidak memiliki efek pesifikasi yang dirasakan masyarakat.
"Sangat penting melakukan konsolidasi terkait apa yang ditawarkan pada dunia usaha dalam menyalurkan CSR-nya," katanya.
Menurut Politisi PAN tersebut, kedepan Pemerintah Kota Bogor merancang agar dana CSR perusahaan dapat disalurkan untuk pemberdayaan masyarakat, membangun kewirausahaan, pelatihan yang sifatnya menguatkan.
"CSR hendaknya memberikan dampak luas secara struktral. Seperti ketika berkunjung di Semarang, CSR perusahaan diorientasikan penuh untuk penataan dan pemberdayaan PKL," katanya.
Bima mengatakan, kedepan pihaknya akan menggerakkan CSR untuk menunjang enam program prioritas Pemerintah Kota Bogor seperti reformasi mental, penataan transportasi, penataan PKL, kebersihan dan sampah, serta kemiskinan.
"CSR perlu diprioritaskan untuk mendorong kreativitas masyarakat dalam menangkal persoalan kemiskinan," katanya.
Diskusi publik proyeksi awal tahun baru "Pemanfaatan CSR untuk akselerasi pembangunan Kota Bogor" diselenggarakan oleh HMI cabang Bogor menghadirkan Wali Kota Bima Arya Sugiarto sebagai pembicara kunci.
Dalam diskusi tersebut juga dihadiri sejumlah pimpinan perusahaan baik swasta maupun daerah yang ada di Kota Bogor seperti Dirut PDAM, perwakilan Bank Jabar Banten, akademisi dan PLN.
Ketua HMI cabang Bogor, M Mahdum Pathonah mengatakan hendaknya CSR yang disalurkan oleh perusahaan memiliki nilai kemanfaatan luas bagi masyarakat terutama mendorong peningkatan Indek Pembangunan Masyarakat (IPM).
"IPM Kota Bogor masih dibawah Bandung dan Depok, ini menjadi catatan Pemerintah Kota. Kalaupun Pemkot Bogor mau membuat Perda tentang CSR, hendaknya bisa menjamin memberikan manfaat jangka pendek dan panjang bagi pembangunan daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016