Bogor (Antara Megapolitan) - Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, Jawa Barat bersama anggota Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88) mengamankan sejumlah buku dari dalam rumah terduga teroris penggeledahan SN Bin JN.

"Dari hasil penyisiran dan penggeledahan yang dilakukan, tidak ditemukan barang yang berbahaya, kita mengamankan barang-barang berupa buku milik terduga," kata Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto.

Ia mengatakan, buku-buku yang diamankan oleh petugas berupa buku pelajaran agama, dan buku catatan milik IY yakni istri dari SN.

"Buku catatan milik istri korban berisikan nilai-nilai pelajaran anak muridnya. Diketahui, istri terduga ini adalah seorang guru di Depok," katanya.

Rumah kontrakan milik SN Bin ZN terletak di Gang Masjid, Kampung Sukamanah, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari. Terduga SN tinggal bersama istrinya IY dan seorang anaknya.

Mereka baru pindah dan tinggal selama tiga hari di kontrakan yang diketahui milik salah seorang pegawai Pemda Kabupaten Bogor.

Alamat kontrakan SN diketahui setelah Ketua RT setempat melapor kepada lurah bahwa nama terduga teroris bom Sarinah, Jakarta, mirip dengan data pengontrak rumah yang ada di wilayahnya.

"Setelah kejadian bom di Sarinah, Ketua RT melaporkan kepada lurah yang menindaklanjuti laporan ke anggota Polsek Tamansari, bahwa identitas dan terduga mirip atau sama dengan pengontrak baru ini. Kemiripan nama, dan wajah, serta asal lahirnya berdasarkan identitas kartu keluarga," katanya.

Laporan tersebut, lanjut dia, langsung ditindaklanjuti oleh aparat di wilayah dengan melakukan identifikasi pada Jumat (15/1) kondisi kontrakan sudah didapati kosong.

"Menindaklanjuti hal itu, kami meminta tim Densus 88 untuk melakukan sterilisasi di lokasi kontrakan, dan aparat Polres Bogor melakukan identifikasi serta olah tempat kejadian," katanya.

Langkah sterilisasi dilakukan anggota Densus 88 berjumlah satu grup, dimulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Dari hasil sterilisasi tidak ditemukan benda-benda berbahaya dan mencurigakan.

Di rumah terduga hanya terdapat kulkas dan alat-alat masak, belum banyak perabotan.

"Barang bukti berupa buku-buku kami amankan ke Polres Bogor. Kami juga memasang garis polisi untuk proses penyelidikan. Aparat di wilayah kami minta untuk melakukan pengawasa," kata Suyudi.

Sementara itu, Kapolsek Tamansari Iptu Sudin Muhammad mengatakan, pihak RT sudah mencurigai pengongtrak terduga teroris sejak pindah Selasa (12/1).

Ia mengatakan terduga pindahan dari Depok belum diketahui pasti pekerjaannya dan sering kali berpidah-pindah rumah.

"Ada kejadian bom, begitu identitas terduga diketahui, pihak RT curiga dengan nama yang sama dengan pengontrak baru," katanya.

Sudin mengatakan setelah memastikan identitas terduga teroris sama dengan yang diumumkan di televisi, ketua RT melaporkan informasi tersebut kepada aparat Polsek Tamansari.

"Kami menindaklanjuti laporan, dan langsung melaporkan ke tingkat pimpinan untuj minta arahan agar dilakukan pengawasan hingga dilakukan penyisiran hari ini," katanya.

Sudin menambahkan, saat penyisiran dilakukan, kondisi rumah terduga sudah dalam keadaan kosong.

Menurut informasi tetangga, istri terduga pergi meninggalkan rumah dengan terburu-buru pada Jumat pagi.

"Situasi saat ini sudah kondusif. Warga sudah diberikan arahan untuk tetap waspada dan melaporkan apabila ada hal-hal yang mencurigakan ke aparat setempat," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016