Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi RT04/RW06 Kampung Mongol Kelurahan Tegallega Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor, untuk memastikan tingkat kesejahteraan masyarakat di lokasi tersebut, Minggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Muhadjir Effendy didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya mengelilingi kampung padat penduduk dengan struktur bangunan rumah yang berdempetan.
Dia dengan sabar sejak sekitar pukul 15.00 WIB mengelilingi gang per gang untuk menyapa warga sambil menanyakan sejumlah bantuan sosial pemerintah yang didapatkan warga.
Baca juga: Menko PMK: Tradisi pernikahan sedarah harus dihentikan
Baca juga: Menko PMK: Tradisi pernikahan sedarah harus dihentikan
Beberapa warga menyatakan belum masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Ada pula yang mengadu memiliki kartu PKH namun tidak aktif.
Warga Kampung Mongol rata-rata bermata pencaharian buruh tidak tetap seperti tukang bangunan, penyapu pinggir Jalan Tol Jagorawi hingga pemulung.
Dalam satu RT tersebut terdapat 317 kartu keluarga (KK) dan yang menjadi titik lokasi kunjungan Menteri PMK sebanyak 197 KK.
Baca juga: Menko PMK optimistis vaksinasi nasional capai 70 persen sebelum tutup tahun
Baca juga: Menko PMK optimistis vaksinasi nasional capai 70 persen sebelum tutup tahun
Kepada setiap warga, Muhadjir berpesan agar menjalankan Program Keluarga Berencana (KB), karena didapati masih banyak warga yang memiliki anak lebih dari dua orang.
"Anaknya berapa, kalau lebih dari dua sudah disetop ya, cukup jangan tambah lagi," ujarnya.
Muhadjir pun memerintahkan bawahannya mendata warga yang belum mendapatkan bantuan sosial, jaminan kesehatan dan lain-lain.
Baca juga: Menko PMK dorong lulusan perguruan tinggi dapat ciptakan lapangan kerja
Baca juga: Menko PMK dorong lulusan perguruan tinggi dapat ciptakan lapangan kerja
Ia disambut warga di depan Pos Yandu Dahlia tempat warga Kampung Mongol berkonsultasi masalah kesehatan anak balitanya. Menko PMK itu disambut dengan nyanyian.
Pembimbing PHK setempat menyampaikan terdapat 77 orang balita dengan satu orang berstatus gizi buruk dan beberapa lainnya mengalami kekerdilan.
"Sehat-sehat ya, ayo semangat menyanyinya untuk anaknya," kata Muhadjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022