Sukabumi (Antara Megapolitan) - Penyakit demam berdarah dengue atau DBD mulai menyerang wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia.

"Hingga kini sudah ada beberapa warga yang terjangkit DBD, bahkan seorang warga yang meninggal dunia diketahui bernama Ela (31) warga Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas," kata Relawan PMI Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Endang kepada wartawan di Sukabumi, Kamis.

Dari pantauan pihaknya di lokasi serangan penyakit DBD ini sudah terjadi sejak Desember 2015, namun banyak warga yang memilih berobat di rumah atau hanya ke puskesmas sehingga masa penyembuhannya lama. Bahkan, warga yang meninggal dunia tersebut karena tidak tertolong yang disebabkan pusat pengobatan seperti rumah sakit jauh dari pemukiman warga.

Selain di Kecamatan Ciemas, ada beberapa kecamatan lainnya seperti Ciwaru dan Surade yang cukup banyak warganya terjangkit penyakit gigitan nyamuk Aedes aegypti ini. Pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan puskesmas dan Markas PMI Kabupaten Sukabumi untuk segera menindaklanjuti.

"Untuk kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk sudah dilakukan warga, namun kami juga meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk segera melakukan fogging atau pengasapan di lokasi endemik," tambah Endang.

Sementara, Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi, Didi Supardi mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan terkait penyebaran DBD di wilayah selatan ini. Pada musim pancaroba ini biasanya nyamuk berkembangbiak dan cepat pertumbuhannya, maka dari itu pihaknya sudah menugaskan petugas Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Sukabumi untuk mensurvei lokasi endemik.

"Untuk fogging kami rasa kurang efektif, karena hanya akan membunuh nyamuk dewasa saja. Pemberantasan sarang nyamuk dinilai lebih efektif dengan membasmi jentik nyamuk. Namun demikian kami akan melakukan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk bersama dengan masyarakat," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016