Sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di wilayah perkotaan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menumpuk hingga 'meluber' ke jalan raya karena lama tidak diangkut ke tempat pembuangan akhir.
”Ini sudah berhari-hari tidak diangkut, jadi kondisinya menumpuk,” kata Asep, salah seorang warga Palumbonsari, Karawang, Sabtu.
Sampah yang menumpuk itu berlokasi di beberapa TPS yang berada di daerah sekitar Lamaran, tepatnya di jalan Syech Quro Karawang.
Baca juga: DPRD Karawang: Penanganan sampah perlu peran serta masyarakat
Baca juga: Wabup Karawang: Sampah di TPA Jalupang perlu diolah jadi energi
Sejumlah warga menyayangkan kondisi itu, karena TPS sampah itu tepat berada di jalan utama Karawang.
Di daerah lain, yakni di Jalan Otista Karawang, sampah juga menumpuk di TPS hingga meluber ke jalan. Bahkan, warga setempat merasa kesal karena sampah tidak diangkut selama berhari-hari.
Warga meluapkan kekesalannya dan sempat memblokir jalan itu pada Sabtu pagi.
Baca juga: TPA sampah Jalupang Karawang mendekati overload
Pemblokiran jalan itu sendiri dilakukan oleh warga setempat dengan 'memalangkan' kayu di jalan hingga tidak bisa dilalui pengendara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
”Ini sudah berhari-hari tidak diangkut, jadi kondisinya menumpuk,” kata Asep, salah seorang warga Palumbonsari, Karawang, Sabtu.
Sampah yang menumpuk itu berlokasi di beberapa TPS yang berada di daerah sekitar Lamaran, tepatnya di jalan Syech Quro Karawang.
Baca juga: DPRD Karawang: Penanganan sampah perlu peran serta masyarakat
Baca juga: Wabup Karawang: Sampah di TPA Jalupang perlu diolah jadi energi
Sejumlah warga menyayangkan kondisi itu, karena TPS sampah itu tepat berada di jalan utama Karawang.
Di daerah lain, yakni di Jalan Otista Karawang, sampah juga menumpuk di TPS hingga meluber ke jalan. Bahkan, warga setempat merasa kesal karena sampah tidak diangkut selama berhari-hari.
Warga meluapkan kekesalannya dan sempat memblokir jalan itu pada Sabtu pagi.
Baca juga: TPA sampah Jalupang Karawang mendekati overload
Pemblokiran jalan itu sendiri dilakukan oleh warga setempat dengan 'memalangkan' kayu di jalan hingga tidak bisa dilalui pengendara.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022