Ulama Nahdliyin mendorong kemandirian ekonomi pesantren melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia dalam bidang kurir, logistik, dan layanan jasa keuangan lain sekaligus melatih santri memiliki jiwa wirausaha.
Tokoh Ulama Nahdliyin Agus Solachul Aam Wahib Wahab atau Gus Aam mengatakan dengan mendorong kemandirian ekonomi, pesantren akan mampu mencari tambahan penghasilan sendiri sekaligus memberi multiplier effect bagi lingkungan sekitar.
"Salah satu kemandirian ekonomi pesantren yang bisa dibangun adalah menciptakan usaha sendiri melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia. Pesantren bisa menjadi saluran bisnis pos seperti pengembangan Agen MyPos, O-ranger Santri, chanel jasa logistik, dan layanan jasa pos lain," kata Gus Aam melalui keterangan tertulis yang diterima di Bekasi, Kamis.
Baca juga: Pemkab Bekasi berencana bangun pasar agribisnis dongkrak pemulihan ekonomi
Kerja sama itu pada dasarnya telah mulai dijalankan. Beberapa pesantren di Sidoarjo dan Banyuwangi telah menjadi Agen MyPos. Dalam waktu dekat, Agen MyPos pesantren juga akan dibuka di Depok, Sampang, dan kota-kota lainnya.
"Pengembangan MyPos pesantren ini untuk kepentingan umat karena di pesantren terdapat santri, jemaah, pengasuh, masyarakat, dan lainnya. Kehadiran MyPos akan memudahkan masyarakat mengirim surat, chanel pembayaran, air, PDAM, pembelian pulsa dan lainnya," ucapnya.
Menurut dia keuntungan hadirnya MyPos di pesantren akan memudahkan warga di sekitar pesantren. Mereka tidak perlu kemana-mana untuk melakukan mengirim atau membayar tagihan.
"Bayangkan kalau semua transaksi dilakukan di MyPos, ini nanti akan menjadi pemasukan cukup besar bagi lingkungan pondok. Ekonomi pondok pesantren bisa mandiri dengan kemampuan ekonominya sendiri," katanya.
Baca juga: Diskop Bekasi gelar bazar UMKM 15-16 Maret meriahkan HUT ke-25
Cucu pendiri NU ini mengatakan jumlah pondok pesantren di Indonesia cukup banyak. Artinya, secara potensi cukup besar bagi Pos Indonesia untuk pengembangan MyPos di pesantren.
"Kami telah bertemu dengan jajaran manajemen Pos Indonesia, membahas terkait kerja sama kurir dan logistik. Kami membahas kerja sama saling menguntungkan antara ulama NU dan Pos Indonesia," katanya.
Pada pertemuan itu juga dibahas rencana pengembangan saluran logistik. Layanan logistik ini untuk menggarap kiriman dalam jumlah besar yang tidak terlayani MyPos. Pesantren juga bisa bekerja sama dengan Pemda, pelaku usaha lokal, dan lainnya.
"Tapi yang terpenting ini untuk memberdayakan pondok pesantren. Nanti pondok pesantren bisa membuat produk sendiri dan dikirim melalui logistik pos, " kata Gus Aam.
Baca juga: Komite Ekraf siap wujudkan Bekasi sebagai kota kreatif
SVP Retail Business PT Pos Indonesia Makky M Makmur mengatakan kerja sama dengan ulama Nahdliyin adalah langkah Pos Indonesia mendorong ekonomi umat di lingkungan pesantren. Pesantren bisa menjadi Agen MyPos dan layanan jasa lainnya.
"Agen MyPos pesantren juga upaya kami mendorong santri memiliki jiwa entrepreneurship, " ujarnya.
Diketahui Agen MyPos merupakan konsep mitra bisnis yang dikembangkan Pos Indonesia bagi komunitas atau pribadi. Nantinya, Agen MyPos akan memiliki keleluasaan membangun gerai MyPos. Gerai MyPos didesain dengan tampilan menarik, kekinian, dan tampilan segar, sesuai dengan karakter kalangan milenial. MyPos dibuat berbeda dengan gerai atau kantor Pos lainnya.
Gerai MyPos berlokasi di titik atau lokasi dimana banyak dikunjungi kalangan milenial, seperti mal, pusat perbelanjaan, kafe, atau tempat kongkow hingga pusat aktivitas masyarakat lainnya. MyPos tak hanya hadir sebagai layanan kurir, logistik, dan berbagai layanan jasa keuangan lainnya, tetapi diharapkan menjadi pusat bisnis dan transaksi ekonomi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Tokoh Ulama Nahdliyin Agus Solachul Aam Wahib Wahab atau Gus Aam mengatakan dengan mendorong kemandirian ekonomi, pesantren akan mampu mencari tambahan penghasilan sendiri sekaligus memberi multiplier effect bagi lingkungan sekitar.
"Salah satu kemandirian ekonomi pesantren yang bisa dibangun adalah menciptakan usaha sendiri melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia. Pesantren bisa menjadi saluran bisnis pos seperti pengembangan Agen MyPos, O-ranger Santri, chanel jasa logistik, dan layanan jasa pos lain," kata Gus Aam melalui keterangan tertulis yang diterima di Bekasi, Kamis.
Baca juga: Pemkab Bekasi berencana bangun pasar agribisnis dongkrak pemulihan ekonomi
Kerja sama itu pada dasarnya telah mulai dijalankan. Beberapa pesantren di Sidoarjo dan Banyuwangi telah menjadi Agen MyPos. Dalam waktu dekat, Agen MyPos pesantren juga akan dibuka di Depok, Sampang, dan kota-kota lainnya.
"Pengembangan MyPos pesantren ini untuk kepentingan umat karena di pesantren terdapat santri, jemaah, pengasuh, masyarakat, dan lainnya. Kehadiran MyPos akan memudahkan masyarakat mengirim surat, chanel pembayaran, air, PDAM, pembelian pulsa dan lainnya," ucapnya.
Menurut dia keuntungan hadirnya MyPos di pesantren akan memudahkan warga di sekitar pesantren. Mereka tidak perlu kemana-mana untuk melakukan mengirim atau membayar tagihan.
"Bayangkan kalau semua transaksi dilakukan di MyPos, ini nanti akan menjadi pemasukan cukup besar bagi lingkungan pondok. Ekonomi pondok pesantren bisa mandiri dengan kemampuan ekonominya sendiri," katanya.
Baca juga: Diskop Bekasi gelar bazar UMKM 15-16 Maret meriahkan HUT ke-25
Cucu pendiri NU ini mengatakan jumlah pondok pesantren di Indonesia cukup banyak. Artinya, secara potensi cukup besar bagi Pos Indonesia untuk pengembangan MyPos di pesantren.
"Kami telah bertemu dengan jajaran manajemen Pos Indonesia, membahas terkait kerja sama kurir dan logistik. Kami membahas kerja sama saling menguntungkan antara ulama NU dan Pos Indonesia," katanya.
Pada pertemuan itu juga dibahas rencana pengembangan saluran logistik. Layanan logistik ini untuk menggarap kiriman dalam jumlah besar yang tidak terlayani MyPos. Pesantren juga bisa bekerja sama dengan Pemda, pelaku usaha lokal, dan lainnya.
"Tapi yang terpenting ini untuk memberdayakan pondok pesantren. Nanti pondok pesantren bisa membuat produk sendiri dan dikirim melalui logistik pos, " kata Gus Aam.
Baca juga: Komite Ekraf siap wujudkan Bekasi sebagai kota kreatif
SVP Retail Business PT Pos Indonesia Makky M Makmur mengatakan kerja sama dengan ulama Nahdliyin adalah langkah Pos Indonesia mendorong ekonomi umat di lingkungan pesantren. Pesantren bisa menjadi Agen MyPos dan layanan jasa lainnya.
"Agen MyPos pesantren juga upaya kami mendorong santri memiliki jiwa entrepreneurship, " ujarnya.
Diketahui Agen MyPos merupakan konsep mitra bisnis yang dikembangkan Pos Indonesia bagi komunitas atau pribadi. Nantinya, Agen MyPos akan memiliki keleluasaan membangun gerai MyPos. Gerai MyPos didesain dengan tampilan menarik, kekinian, dan tampilan segar, sesuai dengan karakter kalangan milenial. MyPos dibuat berbeda dengan gerai atau kantor Pos lainnya.
Gerai MyPos berlokasi di titik atau lokasi dimana banyak dikunjungi kalangan milenial, seperti mal, pusat perbelanjaan, kafe, atau tempat kongkow hingga pusat aktivitas masyarakat lainnya. MyPos tak hanya hadir sebagai layanan kurir, logistik, dan berbagai layanan jasa keuangan lainnya, tetapi diharapkan menjadi pusat bisnis dan transaksi ekonomi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022