Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Salah satu tokoh pers Lampung, HM Harun Muda Indrajaya (66) bin H Batin Daud Sampurnajaya, meninggal dunia dalam perawatan di RS Urip Sumoharjo Bandarlampung, Sabtu (26/12) malam.

Salah satu anak almarhum, Adolf Ayatullah Indrajaya mengabarkan bahwa ayahandanya itu telah berpulang pada pukul 22.46 WIB, di RS Urip Sumoharjo Bandarlampung.

Almarhum akan disemayamkan di rumah duka di Jl Urip Sumoharjo 88, Gunungsulah Bandarlampung untuk dimakamkan Minggu ini.

Harun Muda Indrajaya, pendiri dan pimpinan koran Lampung Ekspres (LE) Plus yang semasa hidupnya akrab disapa Buya HMI itu, lahir di Pekon Fajarbaru, Pagelaran, Pringsewu, Lampung pada 13 Oktober 1949.

Almarhum meninggalkan satu orang istri (Hj Megawani) dan lima orang anak.

"Jika semasa hidup almarhum melakukan khilaf dan dosa, atas nama keluarga besar kami mohon ikhlas maaf seluas-luasnya, dan jika almarhum memiliki sangkutan utang-piutang silakan menghubungi kami atau keluarga besar kami yang lain," ujar anak almarhum, Adolf Ayatullah yang juga Pimred LE Plus.

Kerabat almarhum, Muhammad Thoha Sampurna Jaya, juga membenarkan dan mengabarkan bahwa HMI telah meninggal dunia Sabtu malam ini.

HM Harun Muda Indrajaya hingga akhir hayatnya menjadi Pemimpin Umum Harian Umum LE Plus dan juga masih aktif menulis.

Saat perayaan HUT ke-47 harian yang merupakan salah satu koran dikelola sendiri secara lokal itu, November lalu, HMI masih sempat tampil ke depan publik, kendati harus menggunakan kursi roda, dengan didampingi istri dan anak-anaknya.

HMI dikenal sebagai pendiri nyaris seluruh media cetak utama yang masih eksis di Lampung hari ini, paling tidak namanya ikut tercatat dalam proses dan penggodokan koran-koran itu, adalah tokoh media massa di Lampung yang dikenal selalu berupaya untuk menjaga eksistensi dunia jurnalistik di Lampung.

LE-Plus merupakan satu-satunya media cetak lokal harian yang memiliki percetakan koran secara mandiri, dimiliki dan dikelola oleh orang-orang Lampung secara mandiri.

HMI merupakan tokoh pers Lampung yang dididik oleh H Solfian Akhmad (pemilik dan pendiri Harian Umum Lampung Post), dan  berkiprah bersama dengan beberapa tokoh pers di Lampung, seperti Martubi Makki (alm), Matjik Yatim (alm), Bambang Ekawijaya, dan Kolam Pandia (alm) , serta Syachroedin (alm).

LE Plus semula berangkat dari Mingguan Tamtama, kemudian mengelaborasi diri menjadi Harian Lampung Ekspres (LE) Plus.

LE Plus saat ini diterbitkan lewat bendera PT Haga Media Indrajaya dengan mayoritas saham dimiliki oleh keluarga Indrajaya. Semenjak diterbitkan hingga sekarang, LE selalu mengedepankan nilai-nilai ke-Lampung-annya. Mencoba menegaskan tekadnya menjadi 'Korannya Masyarakat Lampung'. Belakangan LE Plus Grup mendirikan pula beberapa media cetak lain di Lampung dan Sumatera Selatan.

HMI yang pernah menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung ini, adalah pemegang Press Card Number One yang langsung diberikan oleh Presiden dalam kapasitasnya sebagai insan pers dinilai konsisten menjalankan profesinya selama 30 tahun tanpa terputus, dan memberikan kontribusi bagi perkembangan dunia pers di Indonesia.

Dalam perjalanannya, LE sempat mengalami pasang-surut dalam berbagai dinamika. Selain menelurkan wartawan, beberapa alumnus LE ada yang berhasil di panggung politik, yaitu mantan Pemimpin Perusahaan LE periode 1980 akhir hingga awal 1990-an, Dr H Eddy Sutrisno menjadi Wali Kota Bandarlampung periode 2005--2010, dan H Khamamik SH, saat ini menjadi Bupati Mesuji. (Ant).

Pewarta: Budisantoso Budiman

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015