Bekasi (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan dukungannya terhadap operasional ojek online di wilayahnya di tengah pro dan kontra bisnis tersebut di tengah masyarakat.

"Kalau muncul larangan (operasional ojek online), pasti ada kajiannya. Kajiannya seperti apa dulu, kami juga perlu tahu," katanya di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, bisnis ojek online yang saat ini marak beroperasi di tengah masyarakat tidak hanya membuktikan adanya kebutuhan masyarakat terhadap layanan tersebut, namun juga ada pihak yang menggantungkan rezekinya dari bisnis itu.

"Kalau animonya bagus, kenapa tidak. saya juga tidak mau memotong rezeki orang yang sudah bekerja di bisnis tersebut," katanya.

Menurut Rahmat, larangan terhadap bisnis itu justru akan menimbulkan dampak masalah baru, di antaranya jumlah pengangguran.

"Saat ini ada ratusan ribu pekerja dari ojek online ini. Siapa yang akan bertanggung jawab bila nanti mereka menganggur," katanya.

Sementara itu, CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Rakyat Indonesia yang telah mendukung keberadaan bisnis ojek online.

"Pengguna GO-JEK yang tercinta, Presiden Joko Widodo telah menjawab aspirasi kita semua dengan membatalkan keputusan Menteri Perhubungan mengenai pelarangan aplikasi ojek/taksi online. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan anda di media sosial. Saya dan seluruh manajemen GO-JEK terharu melihat dukungan masyarakat yang begitu kuat," katanya dalam email yang diterima Antara di Bekasi.

Menurut dia, dukungan tersebut telah memberikan jaminan pekerjaan kepada lebih dari 200 ribu keluarga pengendara Go-Jek di Indonesia.

"Kami tidak akan pernah melupakan, bahwa bagian besar dari kemenangan ini adalah suara anda yang berbondong-bondong membela keberadaan kami," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015