Karawang  (Antara) - Calon wakil bupati Karawang dari jalur perseorangan Asep Agustian menilai rendahnya partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akibat ketidakseriusan Komisi Pemilihan Umum dalam melakukan sosialisasi.

"Rendahnya partisipasi pemilih pada pilkada serentak 9 Desember lalu kesalahan penyelenggara yang tidak serius dalam melakukan sosialisasi," kata Asep di Karawang, Selasa.

Ia menilai, rendahnya partisipasi pemilih pada pilkada tersebut bisa dikatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum Karawang sebagai penyelenggara Pillkada gagal meningkatkan partisipasi pemilih.

Disebutkan pula, sosialisasi yang dilakukan KPU Karawang terkait dengan Pilkada hanya disampaikan kepada orang tertentu dan tidak sampai ke seluruh masyarakat setempat. Bahkan pemasangan alat peraga kampanye seluruh pasangan calon bupati-wakil bupati juga disebutkan tidak merata.

"Memang telah disampaikan oleh KPU Karawang kalau sosialisasi Pilkada melibatkan pihak ketiga, tetapi kegiatan itu sama sekali tidak maksimal," katanya.

Atas hal tersebut, ia mendesak agar KPU Karawang melakukan evaluasi secara menyeluruh menyusul cukup rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada Karawang.

Ketua KPU Karawang Risza Affiat sebelumnya menyatakan, tingkat partisipasi pemilih pada pilkada kurang memuaskan karena partisipasi pemilih yang cukup rendah.

"Partisipasi pemilih sebelumnya ditargetkan mencapai 72 persen, tetapi sekarang angka partisipasi itu hanya 67-68 persen," katanya.

Ia menyatakan tingkat partisipasi pemilih itu sesuai dengan rekapitulasi formulir model C1 (rincian perolehan suara sah) yang ditetapkan seluruh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara.

Terkait dengan sosialisasi, Risza mengaku pihaknya sudah maksimal dalam melakukan sosialisasi seputar pilkada serentak yang digelar pada 9 Desember 2015.

"Saya kira banyak faktor target partisipasi pemilih pada Pilkada Karawang tidak tercapai. Jadi bukan semata-mata sosialisasi yang kurang maksimal," kata dia.

Di antara faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target partisipasi pemilih ialah banyak karyawan yang bekerja saat hari pencoblosan. Selain itu, banyak pula karyawan yang libur bekerja tetapi memilih untuk berlibur saat hari pencoblosan.

Catatan KPU Karawang, partisipasi pemilih pada Pilkada Karawang yang mencapai 67-68 persen itu menurun dibandingkan dengan partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif yang mencapai 69 persen.

Berdasarkan rekapitulasi formulir model C1, dari jumlah pemilih Pilkada karawang yang mencapai 1.588.371 orang, mereka yang menggunakan hak pilihnya hanya 1.067.077 orang. Dengan begitu, tingkat partisipasi pemilih hanya 67,18 persen.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015