Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat menggelar pelatihan penanggulangan bencana alam bagi ratusan relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di daerah itu guna meningkatkan kapasitas mereka dalam penanganan musibah.

"Pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas keahlian para personel Sibat yang menjadi garda terdepan di tingkat kelurahan jika terjadi bencana dalam upaya ikut meminimalisasi dampak bencana, seperti korban luka atau jiwa maupun kerugian harta," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Senin (21/3).

Menurut dia, peran relawan Sibat penting dalam upaya penanggulangan bencana. Mereka tersebar di setiap kelurahan sehingga bisa lebih cepat menuju lokasi bencana untuk melakukan berbagai layanan, seperti evakuasi, sembari menunggu petugas dari berbagai unsur tiba di lokasi bencana alam.

Baca juga: Sukarelawan PMI Kota Sukabumi diinstruksikan siaga usai dua kali gempa

Cuaca ekstrem, seperti hujan deras disertai angin kencang dan petir, terjadi sejak awal 2022 hingga saat ini di daerah setempat memicu berbagai bencana, seperti tanah longsor, puting beliung, dan banjir.

Beberapa waktu lalu, banjir melanda seluruh kecamatan di Kota Sukabumi di waktu dan hari yang sama sehingga ratusan rumah terendam, ribuan warga terdampak, dan jatuh korban yakni satu terluka serta satu lainnya meninggal dunia.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, saat ini tengah memasuki transisi cuaca dari musim hujan ke kemarau, sehingga seluruh relawan Sibat harus waspada terhadap dampak pancaroba itu.

Baca juga: Relawan PMI Kota Sukabumi berhasil selamatkan lansia stroke terjebak banjir

Biasanya, di masa transisi ini turun hujan deras disertai angin serta petir yang bisa memicu terjadinya bencana. Maka dari itu, keberadaan relawan Sibat merupakan modal PMI untuk turut serta dalam memberikan layanan kemanusiaan jika terjadi bencana.

"Setiap relawan Sibat harus bisa memahami secara langsung kapasitas, kerentanan, risiko serta ancaman bencana yang ada di wilayahnya masing-masing serta harus bisa menjadi motor penggerak kegiatan PMI di masyarakat," katanya.

Suranto mengatakan pelatihan ini difokuskan kepada keahlian dan keterampilan manajemen pengurangan risiko bencana (PRB), tanggap darurat bencana, dan pendukung lainnya seperti pertolongan pertama.

Baca juga: PMI Kota Sukabumi salurkan air bersih ke lokasi bencana banjir di Baros

Ia menyebut setiap relawan harus selalu siap kapan dan di mana pun berada apabila dibutuhkan. Mereka harus bisa melakukan pendekatan partisipatif dan mampu koordinasi bersama dengan pemangku kebijakan di tingkat kelurahan atau kecamatan.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022