Wakil Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Dedie A. Rachim mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas menjadi saat yang ditunggu orang tua dan siswa kelas I hingga III sekolah dasar (SD) setelah dua tahun pandemi COVID-19.
 
Dedie Rachim saat ditemui di Balai Kota Bogor, Senin, menuturkan PTM terbatas kali ini menjadi pengalaman pertama para siswa karena belum pernah berhadapan langsung dengan guru dan teman-temannya.
 
"Ini yang ditunggu oleh orang tua dan siswa, karena ada beberapa siswa yang belum pernah sama sekali ke sekolah, hampir dua tahun. Terus ada yang tiba-tiba lulus, masuk sekolahnya hanya beberapa kali dalam satu tahun," kata Dedie.

Baca juga: Kadisdik Kota Bogor tinjau penerapan prokes PTM terbatas SD

Ia berharap dengan pelaksanakan PTM meskipun terbatas pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 daerah aglomerasi Jabodetabek, pembelajaran siswa bisa lebih normal dari dua tahun berjalan ini yang lebih banyak melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
 
Menurut dia, untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 kembali meningkat, kekebalan tubuh siswa usia 6-11 tahun menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Bogor.
 
Hingga Minggu (20/3), vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kota Bogor telah mencapai 99.684 orang atau 98,54 persen vaksinasi dosis kesatu dari jumlah target sasaran 101.164 anak. Artinya hanya ada selisih 1.480 anak atau 1,46 persen.
 
Baca juga: Disdik Kota Bogor: Orang tua siswa tetap tak boleh tunggu anak di sekolah
 
Kemudian, untuk vaksinasi dosis kedua telah mencapai 84.926 anak atau 83,95 persen. Terdapat selisih 16.328 anak atau 16,05 persen.
 
Selain vaksinasi, kata Dedie, indikator lain ialah jumlah kasus harian positif COVID-19 yang semula sempat mencapai 1.117 orang pada Februari 2022 kini telah di bawah 100 orang per hari.
 
Pantauan ANTARA di SDN Polisi 1 pada Senin pagi, protokol kesehatan yang diberlakukan sekolah telah dilengkapi sarana dan prasarana protokol kesehatan seperti alat dan petugas cek suhu, sekat jalur antrean masuk siswa ke gedung sekolah, bak cuci tangan dan jaga jarak duduk siswa.
 
Baca juga: Disdik Kota Bogor bentuk tim pantau prokes PTM terbatas
 
Salah satu siswa kelas III bernama Airin bersedia menunjukkan alur protokol kesehatan yang diberlakukan sekolahnya. Ia mempraktikkan ketika akan dicek suhu oleh petugas, hingga memasuki jalur antrean untuk masuk ke gedung sekolah. "Tadi juga kaya gini udah," ujarnya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022