Stasiun Bogor mengetatkan penggunaan pemindaian CR Code Aplikasi Pedulilindungi bagi calon penumpang kereta commutter line dengan menyiagakan empat alat pemindai di luar pintu masuk dan di dalam pintu masuk sesuai aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. 
 
Pantauan ANTARA Senin sore pukul 15.00 WIB, pintu masuk Stasiun Bogor di sisi Jalan Nyi Raja Permas telah tersedia alat scan Aplikasi Pedulilindungi terdiri atas dua di luar pintu dan dua di dalam pintu dekat jalur tap kartu pembayaran tiket. 
 
Di area jalur tap kartu, telah siaga petugas yang siap mengecek suhu calon penumpang, sekaligus mengedukasi cara scan QR barcode Aplikasi Pedulilindungi bagi yang belum paham mengaksesnya. 

Aturan penggunaan Scan QR barcode Aplikasi Pedulilindungi tertuang dalam surat edaran Wali Kota Bogor nomor 440/1284-Huk.HAM mengenai PPKM level 2. 
 
Di dalamnya terdapat sejumlah pelonggaran aktivitas masyarakat di dalam area publik yang salah satunya memberi syarat penggunaan aplikasi tersebut. 
 
Aktivitas pulang pergi masyarakat Kota Bogor menggunakan kereta commuter line yang lebih padat pada pagi dan petang membuat situasi siang menjelang sore lebih lengang. 
 
Aktivitas pulang pergi masyarakat Kota Bogor menggunakan kereta commuter line yang lebih padat pada pagi dan petang membuat situasi siang menjelang sore lebih lengang. 
 
Petugas nampak lebih memiliki waktu untuk menjelaskan kepada penumpang yang masih belum terbiasa dengan aplikasi tersebut maupun sistem pembayaran non tunai. 
 
"Ibu tidak boleh masuk jika belum scan. Mari saya bantu. Kartu pembayarannya juga dipastikan ada saldonya ya," kata petugas. 
 
Tak terpatok kepada calon penumpang itu saja, petugas nampak bergegas melayani calon penumpang lain agar bisa segera masuk atau menolak jika terkendala dengan vaksinasi yang dibuktikan dengan scan barcode aplikasi Pedulilindungi. 
 
Di sisi lain, aturan jaga jarak yang tidak lagi diberlakukan membuat penumpang kereta rangkaian listrik (KRL) commuter line nampak lebih leluasa. 
 
Meskipun tidak terlalu berdesakan, penumpang mulai lebih duduk berdekatan. 
 
Diketahui, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba pada Rabu (9/3) telah mengumumkan bahwa penumpang KRL dapat duduk tanpa berjarak. 
 
 LPetugas KAI Commuter telah mencabut dan membersihkan tempat duduk di KRL dari marka jaga jarak yang sebelumnya ada. 
 
Anne mengatakan KAI Commuter saat ini menjalankan operasi dan layanan KRL sesuai aturan terbaru dari pemerintah yaitu Surat Edaran Kemenhub Nomor 25 tahun 2022.
 
Dalam aturan tersebut, kereta komuter di wilayah aglomerasi termasuk KRL Jabodetabek dan KRL YogyakartaSolo diperkenankan melayani pengguna hingga 60 persen dari kapasitas.
 
Menurut dia, kebijakan tersebut merupakan peningkatan setelah sebelumnya hanya melayani 45 persen dari kapasitas.
 
"Dengan dihapusnya marka pada tempat duduk, KAI Commuter mengajak pengguna untuk lebih disiplin mengikuti marka berdiri. Marka berdiri tetap berlaku sejalan dengan pembatasan kapasitas yang diatur dalam SE Kemenhub," katanya.
 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022