Bekasi, 10/12 (Antara) - Warga di sepanjang bantaran Kali Mati, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, resah dengan ancaman tanah longsor lanjutan.
"Tanah di pinggiran Kali Mati mulai rapuh akibat erosi sungai. Bahkan di RT08/RW07 sudah sempat terjadi longsor pada Minggu (6/12) malam," kata salah satu warga setempat Rahmat (51) di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, lonsor di lokasi itu berlangsung sekira pukul 22.00 WIB saat hujan lebat melanda kawasan setempat dan mengakibatkan air Kali Mati nyaris meluap.
"Tiba-tiba ada suara bergemuruh, ternyata pas kita lihat ada pagar setinggi 2,5 meter dengan panjang sekira 5 meter yang membatasi rumah warga ambruk dan pondasinya longsor," katanya.
Pantauan Antara melaporkan, pemukiman penduduk di bantaran Kali Mati berada di ketinggian sekitar 1,5 meter dari permukaan sungai.
Rumah penduduk di lokasi itu hanya ditopang tanah merah sebagai pondasinya, sebagian besar pondasi sudah tergerus sungai.
"Ada sekitar 10 rumah yang berjajar di pinggir Kali Mati. Salah satunya rumah milik H Yuhyar yang sudah terkena longsor pada sebagian pondasinya karena terletak pas belokan sungai," katanya.
Sementara itu, istri Yuhyar, Yuyum (53), mengaku menderita kerugian materi hingga Rp30 juta akibat peristiwa longsor tersebut.
"Pagar rumah saya roboh, kandang berisi 12 ekor kambing nyaris tertimpa. Kalau diperbaiki butuh biaya Rp30 juta lebih untuk membuat pondasi dan pagar setinggi 2,5 meter dengan panjang 5 meter," katanya.
Dia berharap agar pemerintah melalui instansi terkait dapat segera membenahi kondisi tebing sungai agar aman dari longsor.
"Kalau bisa tanggulnya dipermanenkan agar kuat menahan pondasi bangunan rumah," katanya.
Hingga berita ini dibuat, kondisi longsor belum mengalami perbaikan dan yang nampak hanya tumpukan karung tanah merah hasil perbaikan swadaya warga setempat.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Tanah di pinggiran Kali Mati mulai rapuh akibat erosi sungai. Bahkan di RT08/RW07 sudah sempat terjadi longsor pada Minggu (6/12) malam," kata salah satu warga setempat Rahmat (51) di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, lonsor di lokasi itu berlangsung sekira pukul 22.00 WIB saat hujan lebat melanda kawasan setempat dan mengakibatkan air Kali Mati nyaris meluap.
"Tiba-tiba ada suara bergemuruh, ternyata pas kita lihat ada pagar setinggi 2,5 meter dengan panjang sekira 5 meter yang membatasi rumah warga ambruk dan pondasinya longsor," katanya.
Pantauan Antara melaporkan, pemukiman penduduk di bantaran Kali Mati berada di ketinggian sekitar 1,5 meter dari permukaan sungai.
Rumah penduduk di lokasi itu hanya ditopang tanah merah sebagai pondasinya, sebagian besar pondasi sudah tergerus sungai.
"Ada sekitar 10 rumah yang berjajar di pinggir Kali Mati. Salah satunya rumah milik H Yuhyar yang sudah terkena longsor pada sebagian pondasinya karena terletak pas belokan sungai," katanya.
Sementara itu, istri Yuhyar, Yuyum (53), mengaku menderita kerugian materi hingga Rp30 juta akibat peristiwa longsor tersebut.
"Pagar rumah saya roboh, kandang berisi 12 ekor kambing nyaris tertimpa. Kalau diperbaiki butuh biaya Rp30 juta lebih untuk membuat pondasi dan pagar setinggi 2,5 meter dengan panjang 5 meter," katanya.
Dia berharap agar pemerintah melalui instansi terkait dapat segera membenahi kondisi tebing sungai agar aman dari longsor.
"Kalau bisa tanggulnya dipermanenkan agar kuat menahan pondasi bangunan rumah," katanya.
Hingga berita ini dibuat, kondisi longsor belum mengalami perbaikan dan yang nampak hanya tumpukan karung tanah merah hasil perbaikan swadaya warga setempat.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015