Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Jawa Barat mengungkapkan okupansi hunian di wilayah tersebut mulai meningkat menjadi 62 persen mulai pekan lalu seiring dengan penyebaran COVID-19 menurun signifikan.
"Kami optimis okupansi akan terus naik jika COVID-19 juga makin landai, karena dengan begitu aturan mobilitas masyarakat juga pasti diperlonggar pemerintah," kata Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay di Kota Bogor, Kamis.
Baca juga: PHRI Kota Bogor: okupansi hotel tertahan 50 persen
Baca juga: Okupansi hotel Kota Bogor selama 2021 tertinggi di Jawa Barat
Baca juga: Okupansi hotel di Kota Bogor rata-rata 80 persen saat Tahun Baru
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Kami optimis okupansi akan terus naik jika COVID-19 juga makin landai, karena dengan begitu aturan mobilitas masyarakat juga pasti diperlonggar pemerintah," kata Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay di Kota Bogor, Kamis.
Menurutnya, setelah jatuh bangun selama pandemi COVID-19, hunian hotel juga ikut naik turun signifikan dengan segala pengetatan yang diberlakukan pemerintah untuk menahan penyebaran penyakit menular itu.
Baca juga: PHRI Kota Bogor: okupansi hotel tertahan 50 persen
Pengusaha hotel konsisten melaksanakan aturan terkait dengan protokol kesehatan, kapasitas hunian dan QR barcode aplikasi Pedulilindungi sebagai pemantauan vaksinasi pengunjung untuk mengetahui status upaya kekebalan tubuhnya terhadap penyakit akibat virus corona itu.
Terbaru, kata Yuno, pada Varian Omicron dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, dari kapasitas hunian yang diperbolehkan sebanyak 50 persen hanya terisi sekitar 26 persen pada Bulan Februari 2022.
Kemudian pada awal Maret ini hunian mulai mencapai 62 persen bahkan melewati batas 50 persen saat liburan panjang akhir pekan lalu.
Baca juga: Okupansi hotel Kota Bogor selama 2021 tertinggi di Jawa Barat
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam hampir dua pekan terakhir tren kasus positif COVID-19 terus menurun dari sekitar 1.000 orang terpapar setiap hari, kini angka harian menurun di bawah 200 orang per hari.
Wali Kota Bogor Bima Arya pun sempat mengatakan tengah memantau tren kasus positif COVID-19 yang kian melandai tersebut untuk melonggarkan kembali aktivitas masyarakat.
Bima menyebut, jika tidak ada varian baru dengan kondisi penurunan angka positif terus-menerus diharapkan menjadi ujung Pandemi COVID-19 dan menjadi momentum kebangkitan ekonomi.
Baca juga: Okupansi hotel di Kota Bogor rata-rata 80 persen saat Tahun Baru
Atas kabar tersebut, menurut dia, telah ada kabar baik bagi geliat ekonomi, termasuk sektor pariwisata di Kota Bogor asalkan semua pihak bisa tetap menjaga protokol kesehatan.
"Bagi kami, saat ini jauh lebih siap mengenai protokol kesehatan dan sebagainya karena sudah terlatih dua tahun ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022