Jakarta (Antara Megapolitan) - Korban meninggal dunia akibat kecelakaan KRL Commuter Line rute Stasiun Bandan-Stasiun Duri dan bus metromini jurusan Kalideres-Grogol di perlintasan Angke, Jakarta Barat, bertambah menjadi 18 orang.

"Total korban tewas menjadi 18 orang, satu korban baru saja meninggal di RS Sumber Waras," tutur Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Minggu.

Sopir bus metromini bernama Asmadi dan kondektur bus Agus Muhamad Irpan ikut tewas dalam peristiwa naas tersebut.

Dari 18 korban meninggal tersebut, 15 jenazah sudah berada di Ruang Jenazah RSCM, sedangkan tiga jenazah lain masih berada di RS Atma Jaya.

Nantinya, kata Musyafak, seluruh jenazah korban akan dibawa ke RSCM untuk memudahkan proses identifikasi dan administrasi.

Sedangkan enam korban luka-luka masih dirawat yakni dua orang di RS Sumber Waras, tiga orang di RS Atma Jaya, dan satu orang di RS Tarakan.

Saat ini tim gabungan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya serta Bagian Forensik RSCM masih berusaha mencocokkan data post mortem dan antemortem untuk mengidentifikasi para korban tewas.

"Saat ini sudah ada enam keluarga yang masuk untuk mencocokkan data korban. Jika sudah teridentifikasi, kami akan merilis nama-nama korban tewas," ujar Musyafak.

Kecelakaan antara KRL rute Stasiun Bandan-Stasiun Duri dan bus metromini jurusan Kalideres-Grogol tersebut disebabkan bus menerobos pelintasan sehingga dihantam KRL yang sedang melintas dari utara.

Akibat kejadian tersebut, satu gerbong kereta rusak dan segera dievakuasi ke Dipo Bukit Duri untuk dilakukan perbaikan.

Tidak ada penumpang KRL yang menjadi korban.

Sementara itu, bangkai metromini yang ringsek dan rusak parah juga telah dievakuasi oleh pemadam kebakaran wilayah Jakarta Barat.

Pewarta: Yashinta Difa P.

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015