Pasca terjadinya bencana alam yang menimpa beberapa wilayah di Kota Bogor, Walikota Bogor Bima Arya, Kamis siang (19/11) bersama beberapa kepala OPD melakukan pemantauan ke posko-posko siaga bencana yang berada di 6 kecamatan.

Pantauan dimulai dengan mengunjungi posko siaga bencana Kecamatan Bogor Tengah, yang berlokasi di depan Makodim 0606, Jalan Jend.Sudirman. Pantauan kemudian dilanjut dengan mengunjungi posko siaga bencana Kecamatan Tanah Sareal. Posko ketiga yang dikunjungi Bima adalah posko yang berlokasi di Kecamatan Bogor Barat. Di sini Bima bersama Camat Bogor Barat sempat mengecek ambulans. Untuk posko siaga bencana Tanah Sareal dan Bogor Barat, ke duanya berada di kantor kecamatan masing-masing.

Posko siaga bencana ke empat yang dikunjungi Bima adalah posko siaga bencana Kecamatan Bogor Utara yang berlokasi didepan Kelurahan Cibuluh, bersebelahan dengan Mako BPBD Kota Bogor. Saat meninjau posko siaga bencana Bogor Utara, Bima sempat melihat secara langsung kondisi kali yang menyebabkan luapan ke permukiman warga. Tidak ketinggalan Bima berdialog dengan salah satu perwakilan warga yang rumahnya menjadi korban luapan kali Cibuluh.

Usai meninjau posko-posko tersebut, pantauan dilanjut dengan mengunjungi posko siaga bencana Kecamatan Bogor Timur yang berlokasi di Jalan Riau berdekatan dengan lokasi bencana tanah longsor yang menimpa salah satu rumah warga. Bima bersama para kepala OPD dan unsur muspida sempat mengunjungi lokasi bencana tanah longsor dan berdialog dengan ditemani Ketua RT dan RW setempat.

Posko terakhir yang dikunjungi Bima adalah posko siaga bencana Kecamatan Bogor Selatan yang berada di lokasi kantor Kecamatan Bogor Selatan. Ketika meninjau semua posko, Bima bersama Dandim 0606, para kepala OPD mengecek sarana prasarana terkait penanganan bencana, logistik bantuan, alat komunikasi yang terkoneksi dengan semua kantor kecamatan dan kelurahan. Disamping itu, Bima juga menanyakan titik-titik rawan yang berada di semua wilayah.

Selesai memantau Bima mengungkapkan bahwa perubahan cuaca saat ini sulit diprediksi. “Belajar dari pengalaman yang ada terkait bencana yang telah terjadi dan potensinya, kita perlu konsolidasi dan antisipasi. Ada tiga hal yang harus ditekankan, pertama adalah komunikasi dan koordinasi, selanjutnya tanggap darurat baik sebelum, saat, maupun pasca bencana dengan mengedepankan koordinasi bersama dinas terkait. Yang ketiga, proses pengajuan dana untuk membantu korban bencana dipercepat,” tutur Bima. Tidak ketinggalan Bima mengapresiasi partisipasi warga yang dengan sukarela membantu penanganan korban bencana. “Mudah-mudahan Kota Bogor tidak terjadi lagi bencana,” pungkasnya. (rahmat)

 

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015