Platform belajar investasi Ternak Uang menggelar kompetisi bertajuk Tradefest by Ternak Uang. Kini setelah kurang lebih dua bulan berkompetisi, lima peserta dengan profit terbesar terpilih menjadi pemenang.
Menariknya, kelima pemenang Tradefest by Ternak Uang memiliki latar belakang yang berbeda dan bahkan bukan dari kalangan pemain saham profesional. Dengan latar belakang yang beragam, langkah-langkah mereka untuk mendulang cuan dari saham pun bervariasi.
Dimulai dari William Zhang, pemenang ke-5 Tradefest by Ternak Uang. Pria asal Jakarta ini sukses meraih profit sebanyak 65 persen selama berkompetisi. Bagi pria 40 tahun ini, rahasia terbesarnya selama bermain saham adalah dengan teknik swing trading.
Sekadar informasi, swing trading merupakan salah satu strategi jual beli saham dalam dunia pasar saham dimana aset yang ingin diperjualbelikan akan ditahan (hold) selama beberapa hari atau beberapa minggu lalu akan dijual pada saat harga saham tersebut mencapai nilai yang tertinggi.
"Ini karena kompetisi, ada jangka waktunya, kuncinya ada di swing trading. Saya main di dua portfolio saham. Untungnya, di Ternak Uang Academy ada kelasnya. Banyak bahas disitu," ujar William.
Selama berkompetisi, ia juga sempat merugi dan bahkan beberapa kali melakukan cut loss. Beruntung, angin segar mulai menghampirinya berkat pemilihan saham yang tepat.
Di sisi lain, kisah inspiratif datang dari seoran nenek 67 tahun yang berhasil menjadi juara keempat di kompetisi Tradefest by Ternak Uang. Ia adalah Tiniwati, wanita paruh baya asal Medan yang mempelajari saham secara otodidak. Selama berkompetisi, ia sanggup meraup profit 69 persen dengan modal hanya Rp 2 juta.
"Beberapa tahun lalu sempat main saham, tapi lantas tidak aktif. Belajar otodidak, tanya sini tanya sana, dan baca koran agar bisa melihat tren pasar," ujarnya.
Adapun untuk strategi selama kompetisi, ia cenderung berusaha menjaga modal awal.
"Kalau turun hingga 5 persen, langsung cut loss. Jangan ragu-ragu buat cut loss. Agar tidak terulang, cari dan tentukan sektor yang tepat," imbuhnya.
Menariknya, Tiniwati sama sekali bukan berasal dari kalangan profesional. Namun, semangat pantang menyerah dan terbuka dengan membuka wawasan baru sangat membantunya untuk mempelajari dunia saham.
"Saya enggak pakai tactical saham, saya cuma perbanyak literasi saja. Baca-baca berita, tanya orang yang lebih ahli. Karena sudah ada gambaran dari literasi dan orang-orang yang saya percaya, sisanya tinggal pakai feeling.” tegas Tiniwati.
Sementara itu, bermain saham memerlukan keberanian dan konsistensi. Hal itu dibuktikan oleh Rahadian Maulana, pria 27 tahun asal Surabaya yang sehari-harinya mengelola restoran.
Ia merupakan juara 3 kompetisi Tradefest by Ternak Uang yang berhasil membawa pulang hadiah uang tunai senilai Rp125 juta. Selama berkompetisi, Rahadian mampu meraup cuan hingga 160 persen dari modal awal yang hanya Rp1 juta. Ia pun tidak sungkap mengungkap resep bisnisnya kala bermain saham.
"Menghargai modal kecil, manfaatkan momen yang lagi ramai di pasar, lalu wait and see, dan top up di saat yang tepat," ungkapnya.
Karena jangka waktu kompetisi yang pendek, ia mengaku hanya menaruh investasi di satu portfolio saham saja. Selama mengikuti kompetisi trading ini, kendala terbesar yang dihadapinya berasal dari pemikiran dirinya sendiri.
Bergerser ke runner-up Tradingfest by Ternak Uang, ada Edwin Santoso, pria 29 tahun asal Surabaya yang berprofesi sebagai penulis. Hanya dengan modal Rp1 juta, ia bisa menghasilkan profit di atas 200 persen.
"Mungkin, saya bisa mengidentifikasi berbagai kesempatan trading yang sulit atau tidak bisa dilihat dari orang lain," papar Edwin kala mengungkap rahasia bermain sahamnya.
Menururnya, trading saham small caps dengan analisa yang matang dan perhitungan risk/return yang memadai juga mempengaruhi kesuksesan bermain saham. Bagi pemain awam, ia menyarankan agar memilih perusahaan yang baru saja menggelar IPO.
"Saya salut dengan Ternak Uang yang mengedukasi agar masyarakat Indonesia lebih melek terhadap literasi finansial," imbuh Edwin.
"Jujur, pilihannya ada dua. All in or nothing. Karena waktunya hanya dua bulanan, saya tidak banyak memilih portfolio, tapi all in aja di saham yang menurut saya punya potensi profitnya besar," papar penulis buku-buku investasi tersebut.
Terakhir ada tips bisnis saham dari Adi Samudra, pria asal Surakarta yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang ikan asin. Meski demikian, ia berhasil meraup profit hingga 500 persen yang mengantarkannya sebagai pemenang Tradefest by Ternak Uang.
Selama berkompetisi, Adi menggunakan metode scalping, yaitu membeli dan menjual saham dalam jangka waktu yang relatif pendek.
Meski demikian, Adi menjelaskan bahwa seorang trader harus memperhatikan beberapa hal ketika menggunakan teknik scalping.
"Jadi, harus tahu dulu tren sahamnya, pahami tipikal sahamnya, lalu cari saham yang punya momentum bergerak naik. Selanjutnya lihat broksum (broker summary) agar bisa memberikan gambaran market, pahami sektor saham yang sedang ramai, serta lakukan screening saham," ujarnya.
Namun untuk menggunakan metode ini, Adi menegaskan bahwa seorang trader harus disiplin dengan trade plan yang telah dibuat. Jika market berbalik arah (turun), segera lakukan cut loss.
"Jangan takut. Cut loss adalah cara yang dipakai untuk melindungi modal kita," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Menariknya, kelima pemenang Tradefest by Ternak Uang memiliki latar belakang yang berbeda dan bahkan bukan dari kalangan pemain saham profesional. Dengan latar belakang yang beragam, langkah-langkah mereka untuk mendulang cuan dari saham pun bervariasi.
Dimulai dari William Zhang, pemenang ke-5 Tradefest by Ternak Uang. Pria asal Jakarta ini sukses meraih profit sebanyak 65 persen selama berkompetisi. Bagi pria 40 tahun ini, rahasia terbesarnya selama bermain saham adalah dengan teknik swing trading.
Sekadar informasi, swing trading merupakan salah satu strategi jual beli saham dalam dunia pasar saham dimana aset yang ingin diperjualbelikan akan ditahan (hold) selama beberapa hari atau beberapa minggu lalu akan dijual pada saat harga saham tersebut mencapai nilai yang tertinggi.
"Ini karena kompetisi, ada jangka waktunya, kuncinya ada di swing trading. Saya main di dua portfolio saham. Untungnya, di Ternak Uang Academy ada kelasnya. Banyak bahas disitu," ujar William.
Selama berkompetisi, ia juga sempat merugi dan bahkan beberapa kali melakukan cut loss. Beruntung, angin segar mulai menghampirinya berkat pemilihan saham yang tepat.
Di sisi lain, kisah inspiratif datang dari seoran nenek 67 tahun yang berhasil menjadi juara keempat di kompetisi Tradefest by Ternak Uang. Ia adalah Tiniwati, wanita paruh baya asal Medan yang mempelajari saham secara otodidak. Selama berkompetisi, ia sanggup meraup profit 69 persen dengan modal hanya Rp 2 juta.
"Beberapa tahun lalu sempat main saham, tapi lantas tidak aktif. Belajar otodidak, tanya sini tanya sana, dan baca koran agar bisa melihat tren pasar," ujarnya.
Adapun untuk strategi selama kompetisi, ia cenderung berusaha menjaga modal awal.
"Kalau turun hingga 5 persen, langsung cut loss. Jangan ragu-ragu buat cut loss. Agar tidak terulang, cari dan tentukan sektor yang tepat," imbuhnya.
Menariknya, Tiniwati sama sekali bukan berasal dari kalangan profesional. Namun, semangat pantang menyerah dan terbuka dengan membuka wawasan baru sangat membantunya untuk mempelajari dunia saham.
"Saya enggak pakai tactical saham, saya cuma perbanyak literasi saja. Baca-baca berita, tanya orang yang lebih ahli. Karena sudah ada gambaran dari literasi dan orang-orang yang saya percaya, sisanya tinggal pakai feeling.” tegas Tiniwati.
Sementara itu, bermain saham memerlukan keberanian dan konsistensi. Hal itu dibuktikan oleh Rahadian Maulana, pria 27 tahun asal Surabaya yang sehari-harinya mengelola restoran.
Ia merupakan juara 3 kompetisi Tradefest by Ternak Uang yang berhasil membawa pulang hadiah uang tunai senilai Rp125 juta. Selama berkompetisi, Rahadian mampu meraup cuan hingga 160 persen dari modal awal yang hanya Rp1 juta. Ia pun tidak sungkap mengungkap resep bisnisnya kala bermain saham.
"Menghargai modal kecil, manfaatkan momen yang lagi ramai di pasar, lalu wait and see, dan top up di saat yang tepat," ungkapnya.
Karena jangka waktu kompetisi yang pendek, ia mengaku hanya menaruh investasi di satu portfolio saham saja. Selama mengikuti kompetisi trading ini, kendala terbesar yang dihadapinya berasal dari pemikiran dirinya sendiri.
Bergerser ke runner-up Tradingfest by Ternak Uang, ada Edwin Santoso, pria 29 tahun asal Surabaya yang berprofesi sebagai penulis. Hanya dengan modal Rp1 juta, ia bisa menghasilkan profit di atas 200 persen.
"Mungkin, saya bisa mengidentifikasi berbagai kesempatan trading yang sulit atau tidak bisa dilihat dari orang lain," papar Edwin kala mengungkap rahasia bermain sahamnya.
Menururnya, trading saham small caps dengan analisa yang matang dan perhitungan risk/return yang memadai juga mempengaruhi kesuksesan bermain saham. Bagi pemain awam, ia menyarankan agar memilih perusahaan yang baru saja menggelar IPO.
"Saya salut dengan Ternak Uang yang mengedukasi agar masyarakat Indonesia lebih melek terhadap literasi finansial," imbuh Edwin.
"Jujur, pilihannya ada dua. All in or nothing. Karena waktunya hanya dua bulanan, saya tidak banyak memilih portfolio, tapi all in aja di saham yang menurut saya punya potensi profitnya besar," papar penulis buku-buku investasi tersebut.
Terakhir ada tips bisnis saham dari Adi Samudra, pria asal Surakarta yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang ikan asin. Meski demikian, ia berhasil meraup profit hingga 500 persen yang mengantarkannya sebagai pemenang Tradefest by Ternak Uang.
Selama berkompetisi, Adi menggunakan metode scalping, yaitu membeli dan menjual saham dalam jangka waktu yang relatif pendek.
Meski demikian, Adi menjelaskan bahwa seorang trader harus memperhatikan beberapa hal ketika menggunakan teknik scalping.
"Jadi, harus tahu dulu tren sahamnya, pahami tipikal sahamnya, lalu cari saham yang punya momentum bergerak naik. Selanjutnya lihat broksum (broker summary) agar bisa memberikan gambaran market, pahami sektor saham yang sedang ramai, serta lakukan screening saham," ujarnya.
Namun untuk menggunakan metode ini, Adi menegaskan bahwa seorang trader harus disiplin dengan trade plan yang telah dibuat. Jika market berbalik arah (turun), segera lakukan cut loss.
"Jangan takut. Cut loss adalah cara yang dipakai untuk melindungi modal kita," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022