Dokter spesialis gizi klinik dr. Cindy J. Pudjiadi, Sp.GK, mengingatkan bahwa tak semua orang bisa menjalani diet yang sama karena harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan tubuh masing-masing.
"Tidak bisa satu diet disamaratakan ke semua orang. Perlu dibuatkan diet yang personalized, diet yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing," kata Cindy dalam sebuah webinar pada Jumat.
Jika seseorang mengidap diabetes atau mengonsumsi obatan-obatan tertentu misalnya, Cindy mengatakan diet dilakukan secara bertahap. Begitu juga dengan orang-orang yang mengalami gangguan fungsi organ tubuh seperti ginjal, maka harus banyak yang dipertimbangkan saat akan menjalani diet.
"Sedangkan untuk anak-anak, tidak diberikan obat diet. Pengaturan makan juga tidak bisa dilakukan secara drastis, biasanya bertahap. Anak-anak kalau dikasih diet langsung rendah, pasti marah, maunya ngemil terus kan karena masih dalam masa pertumbuhan," kata Cindy yang kini berpraktik di RS Medistra.
Pada dasarnya, Cindy mengatakan bahwa diet sebenarnya adalah pengaturan makan, bukan mengurangi makan.
"Diet itu pengaturan makan. Jadi disesuaikan dietnya mau apa. Apakah diet rendah kalori, diet diabetes, diet sakit jantung, diet kolesterol. Semuanya ada. Ibu menyusui juga bisa diet, namanya diet menyusui. Apakah ibu hamil juga bisa diet? Bisa, namanya diet hamil," imbuh dia.
Oleh karena itu, Cindy juga mengingatkan pentingnya untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli gizi agar mengetahui diet yang paling tepat untuk dijalani sesuai dengan kondisi tubuh.
Baca juga: Kondisi yang memungkinkan pasien kanker jalani perawatan di rumah
Baca juga: RSUI tambah jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19
Saat menjalani diet di masa pandemi, Cindy mengingatkan bahwa asupan gizi dalam tubuh harus dipastikan selalu seimbang.
"Jadi makanannya tetap bergizi lengkap dan seimbang. Karbohidratnya kita batasi, protein disesuaikan dengan kebutuhan, serta makan sayur dan buah. Yang sering saya temukan adalah asupan proteinnya di bawah kebutuhan. Bisa dibayangkan kita lagi pandemi, tentu butuh gizi yang cukup,” kata Cindy.
“Jadi, diet itu jangan asal-asalan, apalagi di masa pandemi ini gizi harus lengkap dan seimbang agar kita bisa terus survive," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Tidak bisa satu diet disamaratakan ke semua orang. Perlu dibuatkan diet yang personalized, diet yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing," kata Cindy dalam sebuah webinar pada Jumat.
Jika seseorang mengidap diabetes atau mengonsumsi obatan-obatan tertentu misalnya, Cindy mengatakan diet dilakukan secara bertahap. Begitu juga dengan orang-orang yang mengalami gangguan fungsi organ tubuh seperti ginjal, maka harus banyak yang dipertimbangkan saat akan menjalani diet.
"Sedangkan untuk anak-anak, tidak diberikan obat diet. Pengaturan makan juga tidak bisa dilakukan secara drastis, biasanya bertahap. Anak-anak kalau dikasih diet langsung rendah, pasti marah, maunya ngemil terus kan karena masih dalam masa pertumbuhan," kata Cindy yang kini berpraktik di RS Medistra.
Pada dasarnya, Cindy mengatakan bahwa diet sebenarnya adalah pengaturan makan, bukan mengurangi makan.
"Diet itu pengaturan makan. Jadi disesuaikan dietnya mau apa. Apakah diet rendah kalori, diet diabetes, diet sakit jantung, diet kolesterol. Semuanya ada. Ibu menyusui juga bisa diet, namanya diet menyusui. Apakah ibu hamil juga bisa diet? Bisa, namanya diet hamil," imbuh dia.
Oleh karena itu, Cindy juga mengingatkan pentingnya untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli gizi agar mengetahui diet yang paling tepat untuk dijalani sesuai dengan kondisi tubuh.
Baca juga: Kondisi yang memungkinkan pasien kanker jalani perawatan di rumah
Baca juga: RSUI tambah jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19
Saat menjalani diet di masa pandemi, Cindy mengingatkan bahwa asupan gizi dalam tubuh harus dipastikan selalu seimbang.
"Jadi makanannya tetap bergizi lengkap dan seimbang. Karbohidratnya kita batasi, protein disesuaikan dengan kebutuhan, serta makan sayur dan buah. Yang sering saya temukan adalah asupan proteinnya di bawah kebutuhan. Bisa dibayangkan kita lagi pandemi, tentu butuh gizi yang cukup,” kata Cindy.
“Jadi, diet itu jangan asal-asalan, apalagi di masa pandemi ini gizi harus lengkap dan seimbang agar kita bisa terus survive," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022