Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jawa Barat meluncurkan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) untuk mempermudah pendaftaran pasien rawat inap dan rawat jalan melalui anjungan pendaftaran mandiri (APM).

Peluncuran dilaksanakan Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir bersama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Selasa, di halaman samping rumah sakit tersebut hingga memberikan kesempatan Bima Arya menjajal mendaftar menggunakan (APM).

"Saya titip kepada Pak Ilham semoga dapat mempermudah pasien agar tidak ada lagi yang sampai menunggu duduk di trotoar dan sistemnya diperluas untuk keterbukaan informasi rumah sakit, seperti siapa dokter yang mengabdi di sini," kata Bima.

Baca juga: Bima Arya tinjau ketersediaan tempat tidur pasien COVID di beberapa rumah sakit

Ia berpesan APM harus mampu mengikis antrean panjang yang membuat warga menunggu hingga dua jam lebih untuk bisa mendaftar. Antrean pun tidak jarang membuat warga harus duduk dimana saja karena pegal.

Terlebih dalam suasana Pandemi COVID-19 diharapkan APM dapat menjauhkan baik pasien maupun keluarga dan pengunjung RSUD Kota Bogor dari berkerumun untuk menghindari penyebaran virus tersebut.

Akan tetapi, Bima juga menyampaikan mengenai keadaan warga Kota Bogor yang masih belum terbiasa dengan sistem informasi pada setiap layanan. Hingga saat ini warga lebih membutuhkan tidak dipersulit mendapatkan layanan kesehatan, dilayani dengan senyum sapa dari perawat dan maupun petugas lain.

"Akang, teteh, abah, nini di Kota Bogor butuh dilayani dengan 'someah', dengan ramah, karena terus terang masih ada yang mengeluh dijutekin," ungkapnya.

Baca juga: RSUD Kota Bogor sediakan 145 tempat tidur untuk pasien COVID-19

Ilham Chaidir yang menekan tombol peluncuran untuk menyuguhkan video cara pendaftaran melalui APM pun disaksikan Bima Arya hingga Wali Kota Bogor itu diantar untuk mencoba layanan tersebut.

Bima Arya diberikan kartu simulasi menjadi peserta BPJS Kesehatan untuk menjajal layanan berobat rawat jalan ke Poli Gizi.

Ia melakukan scan kartu di APM dan diberikan penjelasan juga bisa memasukkan nomor identitas BPJS Kesehatan, lalu memilih poli. Bima pun mendapatkan kertas pelayanan berisi data pasien dan poli yang dituju pasien BPJS Kesehatan serta struk barcode tiket pendaftaran.

Selesai di mesin APM, Bima bergegas mendatangi Poli Gizi yang sedang banyak melayani pasien. Ia tidak mau mengganggu interaksi dokter gizi dengan pasien dengan beralih ke pasien kanker.

Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan SIMRS merupakan hajatan besar bagi rumah sakitnya untuk menjawab tantangan perubahan yang banyak menggunakan digitalisasi.

Baca juga: Ketua DPRD Kota Bogor sarankan lahan hibah eks-BLBI dibangun layanan publik

Perjuangan RSUD Kota Bogor untuk merealisasikan SIMRS cukup panjang dibanding RSUD daerah lain yang telah lebih dulu menyediakannya.

"SIMRS adalah suatu keniscayaan dan suatu kebutuhan untuk menjawab perubahan dan transformasi digital," ujarnya.

Ilham menjelaskan SIMRS yang baru saja diluncurkan adalah tahap awal untuk melakukan pendaftaran IGD, rawat jalan dan rawat inap.

Ke depan semua elemen layanan, keuangan, farmasi, termasuk dokter memakai satu teknologi keputusan-keputusan medis yang lebih baik.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022