Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mempersoalkan anggota DPR RI Arteria Dahlan mengenai pernyataannya tentang usul pemecatan Kajati Jawa Barat karena menggunakan bahasa Sunda dalam rapat yang terlanjur meluas kepada publik. 
 
 “Kami menyayangkan hal tersebut terjadi. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi semua, baik itu bagi yang bersangkutan, para politisi, pejabat publik, maupun semua pihak agar bisa menghormati seluruh nilai budaya lokal di negara Indonesia, suku apa pun itu,” kata Atang saat kunjungan ke Kantor PWI Kota Bogor, Jumat. 
 
Atang mengemukakan bahkan dalam rapat di DPRD maupun DPR banyak menggunakan bahasa Inggris yang merupakan bahasa asing tidak dipermasalahkan.
 
 “Banyak juga yang memakai istilah bahasa Inggris saat rapat di DPRD atau DPR, kenapa yang memakai bahasa daerah dipermasalahkan,” katanya. 
 
Sebagai legislator, kata Atang, justru ia sedang mempersiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Bogor tentang Pelestarian, Perlindungan dan Pembinaan Budaya serta Bahasa Sunda.
 
“Ini merupakan bagian dari komitmen DPRD Kota Bogor untuk melestarikan budaya, salah satunya itu bahasa. Bahasa itu identitas sebuah bangsa maka harus di lindungi,” kata Atang. 
 
Bukan hanya Atang, sebelumnya protes terhadap pernyataan Arteria Dahlan pun datang dari berbagai kalangan secara nasional, bahkan dari Partai PDIP. 
 
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil turun tangan mengimbau Arteria Dahlan agar segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang berada di berbagai daerah di Nusantara.
 
"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nusantara ini, tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ujar Ridwan Kamil dalam siaran pers yang diterima di Bandung, Rabu.
 
Ridwan Kamil menilai pernyataan yang dilontarkan anggota DPR melukai kebhinnekaan NKRI. Maka dari itu, ia mengingatkan Arteria Dahlan dengan cara baik-baik karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.
 
"Menurut saya kekayaan, keberagaman makanya Pancasila Bhinneka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu," kata Gubernur Jabar.
 
Arteria pun kini telah menyampaikan permohonan maaf terkait pernyataannya itu, pada saat Raker Komisi III dengan Kejaksaan Agung yang dianggap melukai hati masyarakat Tanah Pasundan. 
 
"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," kata Arteria usai memberikan klarifikasi kepada DPP PDIP, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis.
 
Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria disampaikan saat diterima Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun.

Baca juga: Seniman Jabar: Arteria Dahlan lukai hati masyarakat Sunda
Baca juga: Gubernur Jabar minta Arteria Dahlan minta maaf ke masyarakat Sunda

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022