Proses syuting film "Just Mom" sempat dihentikan karena pandemi COVID-19 di awal tahun 2020.
"Sembilan hari syuting mau selesai, harus berhenti. Pada saat itu saya kebetulan juga sedang membuat film "Surga Yang Tak Dirindukan" saat itu, jadi ada dua produksi yang jalan. Dan berhenti seketika pada saat pandemi," kata Hanung Bramantyo selaku Produser dalam film "Just Mom" dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (20/1).
"Tadinya 'Oh pandemi ini cuma satu bulan kok. Ternyata nggak jelas gitu kan. Akhirnya empat bulan kemudian ada angin segar untuk melanjutkan. Tapi harus dengan protokol kesehatan, ada rapid. Kalau nggak ada rapid nggak bisa syuting," kata Hanung.
Baca juga: Film "Ben & Jody" tayang di bioskop mulai 27 Januari 2022
Hanung juga mengakui bahwa saat itu biaya proses syuting "Just Mom" sempat melambung karena harus melakukan rapid test. Namun bagi Hanung, hal tersebut tidak menjadi masalah demi menyelesaikan proses syuting film tersebut.
"Budget juga saat itu melambung (karena rapid). Tapi yang penting syuting selesai. Setelah itu mau tayang kapan, nggak tahu. Untung saja investor cukup legowo, nggak nanyain duit saya balik kapan. Karena kita sama-sama tahu sedang berada di situasi pandemi," kata Hanung.
Di tengah pandemi, para produser pun banyak yang menjual filmnya kepada layanan Over The Top atau OTT. Akan tetapi Hanung mengatakan bahwa dirinya tetap mempertahankan film garapan sutradara Jeihan Angga itu untuk tayang di bioskop.
Baca juga: Film "Before, Now & Then" masuk dalam kompetisi utama Festival Film Berlin
"Di tengah semuanya beralih ke OTT, film "Just Mom" saya bilang nggak! Ini adalah untuk sinema saya bilang begitu. Memang sempat nawarin karena ikut tren saja. Tapi hati kecil saya tetap ini untuk sinema jadi nggak (dijual ke OTT)," ungkap Hanung.
"Jadi cinema experience yang ingin saya ciptakan di film ini harus hadir. Oleh karena itu makanya saya pertahankan. Jadi ya seperti itu kehidupan produser," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Sembilan hari syuting mau selesai, harus berhenti. Pada saat itu saya kebetulan juga sedang membuat film "Surga Yang Tak Dirindukan" saat itu, jadi ada dua produksi yang jalan. Dan berhenti seketika pada saat pandemi," kata Hanung Bramantyo selaku Produser dalam film "Just Mom" dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (20/1).
"Tadinya 'Oh pandemi ini cuma satu bulan kok. Ternyata nggak jelas gitu kan. Akhirnya empat bulan kemudian ada angin segar untuk melanjutkan. Tapi harus dengan protokol kesehatan, ada rapid. Kalau nggak ada rapid nggak bisa syuting," kata Hanung.
Baca juga: Film "Ben & Jody" tayang di bioskop mulai 27 Januari 2022
Hanung juga mengakui bahwa saat itu biaya proses syuting "Just Mom" sempat melambung karena harus melakukan rapid test. Namun bagi Hanung, hal tersebut tidak menjadi masalah demi menyelesaikan proses syuting film tersebut.
"Budget juga saat itu melambung (karena rapid). Tapi yang penting syuting selesai. Setelah itu mau tayang kapan, nggak tahu. Untung saja investor cukup legowo, nggak nanyain duit saya balik kapan. Karena kita sama-sama tahu sedang berada di situasi pandemi," kata Hanung.
Di tengah pandemi, para produser pun banyak yang menjual filmnya kepada layanan Over The Top atau OTT. Akan tetapi Hanung mengatakan bahwa dirinya tetap mempertahankan film garapan sutradara Jeihan Angga itu untuk tayang di bioskop.
Baca juga: Film "Before, Now & Then" masuk dalam kompetisi utama Festival Film Berlin
"Di tengah semuanya beralih ke OTT, film "Just Mom" saya bilang nggak! Ini adalah untuk sinema saya bilang begitu. Memang sempat nawarin karena ikut tren saja. Tapi hati kecil saya tetap ini untuk sinema jadi nggak (dijual ke OTT)," ungkap Hanung.
"Jadi cinema experience yang ingin saya ciptakan di film ini harus hadir. Oleh karena itu makanya saya pertahankan. Jadi ya seperti itu kehidupan produser," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022