Bogor,  (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten, Jawa Barat, menambah secara bertahap sistem kontrol lalu lintas terpadu atau Area Traffic Control System (ATCS) di sejumlah ruas jalan untuk mengurai persoalan kemacetan yang terjadi di wilayah tersebut.

"Secara bertahap akan kita tambah ATCS di beberapa wilayah di Kabupaten Bogor yang sering terjadi kemacetan, sehingga polemik ini dapat terurai dan bagian dari pelayanan kepada masyarakat," kata Bupati Bogor Nurhayanti di Cibinong, Senin.

Menurutnya, sistem ATCS mutlak harus diperbanyak mengingat perkembangan situasi di Kabupaten Bogor sebagai wilayah perindustrian, perdagangan dan jasa yang pesat, sehingga menimbulkan tingkat aksesbilitas dan mobilitas orang maupun barang cukup tinggi. Situasi ini berakibat semakin peliknya pola pergerakan lalu lintas di wilayah tersebut.

DLLAJ Kabupaten Bogor telah menguji coba penggunaan ATCS di tiga titik yakni di Lampu Merah PDAM Tegar Beriman, Simpang Daralon dan Simpang Sentul. Rencana akan ditambah di sejumlah titik rawan kemacetan seperti Simpang Ciawi, Simpang Gadong, Cileungsi, dan wilayah Barat Kabupaten Bogor.

"ATCS tidak hanya mengurai kemacetan tetapi juga diprioritaskan untuk pemberian informasi lalu lintas kepada masyarakat, penegakan hukum, informasi pariwisata yang terintegrasi dengan sistem informasi transportasi wisata," katanya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, ATCS juga dapat digunakan untuk identifikasi kecelakaan lalu lintas yang terintegrasi dengan Dinas Kesehatan.

"ATCS ke depan akan dikembangkan dan dapat digunakan oleh semua lintas sektoral yang berada di Pemerintahan Kabupaten Bogor. Tujuan khususnya adalah untuk kepentingan masyarakat Bogor," katanya.

Nurhayanti meminta DLLAJ Kabupaten Bogor untuk menyosialisasikan ATCS kepada masyarakat luas sehingga dapat dipahami agar tidak melakukan pelanggaran lalu lintas saat berkendara baik roda dua maupun roda empat, dan terus melakukan evaluasi terhadap sistem tersebut baik dampak positif maupun negatifnya.

"Evaluasi bila terjadi ada kekurangan langsung diperbaiki," katanya.

Kepala DLLAJ Bibin Rubianto menjelaskan manfaat ATCS sebagai monitoring kondisi dan status simpang secara terpusat. Pengendalian secara remote sehingga antisipatif terhadap dinamika lalu lintas.

"Memudahkan serta mempercepat pemberian informasi kepada masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, model operasi ATCS adalah multi program-Vehicle actuated-coorditation-ATCS. Kemudian untuk fitur dilengkapi batere Back-up operasi, sehingga masih dapat beroperasi apabila listrik padam.

Saat ini fasilitas tersebut telah terpasang pada tahun 2015 sebanyak tiga unit, yang dilengkapi PTZ camera tiga unit, Fixed camera II unit, jarngan fiber optik 7,15 km, pusat kendali ATCS dan beberapa fitur lainnya.

"ATCS dapat beroperasi berdasarkan deteksi kendaraan," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015