Pekanbaru (Antara Megapolitan) - Panitia lomba balap sepeda "Tour de Siak" 2015 mengantisipasi jalur rawan di rute lomba etape II di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Kamis.
"Panitia, Polres Siak dan dinas perhubungan sudah rembuk untuk antisipasi dititik-titik rawan, tak hanya untuk mengantisipasi jam pulang kerja karyawan pabrik, tapi juga menjaga keamanan anak-anak sekolah di sana," kata Race Director TdS 2015, Erwin Anwar, kepada wartawan.
Ia menjelaskan, étape II TdS akan menempuh jarak 182,12 kilometer dari Kota Siak-Perawang. Sebanyak 54 pembalap dari 11 tim peserta akan saling berebut poin pada etape II.
Menurut dia, secara keseluruhan, lintasan balap menuju ibukota Kecataman Tualang itu memang lurus dan datar, dengan sedikit "rolling" diantara Simpang Kilometer Sebelas hingga Simpang Buatan. Jalannya perlombaan diprediksi masih akan sama dengan etape I, dimana pada lap pertama kemungkinan tidak akan ada pembalap yang langsung mengadu kecepatan.
"Adu balap diperkirakan baru akan terlihat setelah turun dari jembatan Sultan Syarif Hasyim karena di Perawang itu sendiri akan ada intermediate sprint, jadi tentu yang sudah punya poin akan berusaha menjaga poinnya," ujar Erwin.
Karena itu, ia mengatakan rute rawan akan ada di daerah Perawang karena merupakan kawasan padat penduduk dan pembalap akan tiba di sana pada saat-saat jam para pekerja pabrik bubar, sehingga panitia dan petugas pengamanan bekerja ekstra untuk memasang barikade.
Ia mengingatkan para peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi etape II ini. "Tantangannya ada pada jarak tempuh yang sangat jauh, kemudian cuaca panas juga cukup mengganggu. Apalagi kalau hujan tanggung atau tak jadi, panasnya," jelasnya.
Pada etape hari kedua ini, banyak pihak menaruh harapan pada tim-tim balap sepeda asal Indonesia untuk memasang strategi terbaik guna merebut podium. Karena hari sebelumnya podium TdS dikuasai Malaysia All Star, yaitu NSC Malaysia dan Persatuan Basikal Trengganu.
"Mudah-mudahan tim balap kita sadar, bahwa nggak perlu attack diawal kalau ujug-ujug tim asing juga yang menang. Kekompakan tim asal Malaysia perlu diwaspadai," ujar Erwin Anwar.
Sebelumnya, balap sepeda "TdS" etape I berlangsung menarik, dibawah didominasi para pembalap asal Malaysia. Dibawah terik cuaca siang hari pada Rabu (25/11), pembalap negara jiran itu finis di urutan pertama. Adalah Nik Mohd Azwan Zulkifli dari tim NSC Malaysia, meninggalkan jauh rombongan pembalap lain yang terpecah tiga. Nik Mohd Azwan Zulkifli finish dengan catatan waktu 03 jam 27 menit 04 detik.
Dibelakangnya, formasi kecil yang disusun empat pembalap menyusul dengan kecepatan tinggi. Mereka adalah Cheku Mochammad Syamil asal Persatuan Basikal Trengganu yang tiba di posisi dua, diposisi ketiga Syofian Nabil Omar asal NSC Malaysia dan Nelson Martin asal CEBU Philipines di posisi keempat dengan perolehan waktu masing-masing 03 jam 29 menit dan 04 detik.
Setelahnya, rombongan besar pembalap kembali terpecah dua jelang garis finish. Pembalap andalan Indonesia National Team Projo Waseso dan M.Nur Fathoni diantaranya, mereka finish di waktu 3 jam dan 30 menit.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Panitia, Polres Siak dan dinas perhubungan sudah rembuk untuk antisipasi dititik-titik rawan, tak hanya untuk mengantisipasi jam pulang kerja karyawan pabrik, tapi juga menjaga keamanan anak-anak sekolah di sana," kata Race Director TdS 2015, Erwin Anwar, kepada wartawan.
Ia menjelaskan, étape II TdS akan menempuh jarak 182,12 kilometer dari Kota Siak-Perawang. Sebanyak 54 pembalap dari 11 tim peserta akan saling berebut poin pada etape II.
Menurut dia, secara keseluruhan, lintasan balap menuju ibukota Kecataman Tualang itu memang lurus dan datar, dengan sedikit "rolling" diantara Simpang Kilometer Sebelas hingga Simpang Buatan. Jalannya perlombaan diprediksi masih akan sama dengan etape I, dimana pada lap pertama kemungkinan tidak akan ada pembalap yang langsung mengadu kecepatan.
"Adu balap diperkirakan baru akan terlihat setelah turun dari jembatan Sultan Syarif Hasyim karena di Perawang itu sendiri akan ada intermediate sprint, jadi tentu yang sudah punya poin akan berusaha menjaga poinnya," ujar Erwin.
Karena itu, ia mengatakan rute rawan akan ada di daerah Perawang karena merupakan kawasan padat penduduk dan pembalap akan tiba di sana pada saat-saat jam para pekerja pabrik bubar, sehingga panitia dan petugas pengamanan bekerja ekstra untuk memasang barikade.
Ia mengingatkan para peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi etape II ini. "Tantangannya ada pada jarak tempuh yang sangat jauh, kemudian cuaca panas juga cukup mengganggu. Apalagi kalau hujan tanggung atau tak jadi, panasnya," jelasnya.
Pada etape hari kedua ini, banyak pihak menaruh harapan pada tim-tim balap sepeda asal Indonesia untuk memasang strategi terbaik guna merebut podium. Karena hari sebelumnya podium TdS dikuasai Malaysia All Star, yaitu NSC Malaysia dan Persatuan Basikal Trengganu.
"Mudah-mudahan tim balap kita sadar, bahwa nggak perlu attack diawal kalau ujug-ujug tim asing juga yang menang. Kekompakan tim asal Malaysia perlu diwaspadai," ujar Erwin Anwar.
Sebelumnya, balap sepeda "TdS" etape I berlangsung menarik, dibawah didominasi para pembalap asal Malaysia. Dibawah terik cuaca siang hari pada Rabu (25/11), pembalap negara jiran itu finis di urutan pertama. Adalah Nik Mohd Azwan Zulkifli dari tim NSC Malaysia, meninggalkan jauh rombongan pembalap lain yang terpecah tiga. Nik Mohd Azwan Zulkifli finish dengan catatan waktu 03 jam 27 menit 04 detik.
Dibelakangnya, formasi kecil yang disusun empat pembalap menyusul dengan kecepatan tinggi. Mereka adalah Cheku Mochammad Syamil asal Persatuan Basikal Trengganu yang tiba di posisi dua, diposisi ketiga Syofian Nabil Omar asal NSC Malaysia dan Nelson Martin asal CEBU Philipines di posisi keempat dengan perolehan waktu masing-masing 03 jam 29 menit dan 04 detik.
Setelahnya, rombongan besar pembalap kembali terpecah dua jelang garis finish. Pembalap andalan Indonesia National Team Projo Waseso dan M.Nur Fathoni diantaranya, mereka finish di waktu 3 jam dan 30 menit.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015