Pekanbaru, (Antara Megapolitan) - Petugas gabungan polisi dan TNI di Pekanbaru mengamankan sejumlah badik dan anak panah dari tangan oknum massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Sulawesi.
Senjata tajam tersebut ditemukan petugas saat melakukan razia besar-besaran di Gelanggang Olahraga Remaja, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Senin.
"Razia ini kita lakukan setelah ada aksi brutal yang dilakukan oknum mahasiswa yang melukai sejumlah orang tadi malam," jelas Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono.
Sebelumnya, pada Senin dinihari terjadi aksi bentrok antara oknum massa HMI dari Sulawesi dengan panitia lokal yang mengakibatkan sedikitnya empat orang terluka.
Bahkan salah satu mahasiswa Riau yang merupakan panitia lokal terluka setelah punggungnya tertancap anak panah.
Saat ini seluruh korban sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, dari razia yang dilakukan sekitar 400 personil gabungan, hasilnya sejumlah badik, anak panah, senjata api rakitan turut diamankan.
Seluruh senjata tajam itu diamankan petugas dari dalam tas dan semak belakang gedung.
"Bahkan kita juga menemukan bungkusan plastik sabu-sabu," jelasnya.
Dari pantauan Antara, petugas turut mengamankan sejumlah botol yang diduga merupakan racun untuk anak panah yang dimaksud.
"Tapi kita tetap berazaskan praduga tidak bersalah. Kita masih teliti isi botol-botol itu. Bisa jadi isinya madu," jelas Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarif Hidayat.
Seusai razia besar-besaran itu, ribuan mahasiswa yang tinggal sementara di GOR Remaja itu dikumpulkan di halaman untuk selanjutnya diberikan pengarahan.
Dalam pesannya, Kombes Aries mengatakan aksi oknum HMI tersebut telah diluar batas kewajaran.
Namun begitu, dia mempercayai bahwa perbuatan itu dilakukan oleh sebagian kecil massa dan tidak mempresentasikan massa HMI asal Sulawesi secara keseluruhan.
Sementara itu, seluruh barang bukti yang diamankan selanjutnya disita kepolisian.
Sejumlah oknum massa yang kedapatan memiliki senjata tajam itu diamankan ke Mapolresta Pekanbaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Senjata tajam tersebut ditemukan petugas saat melakukan razia besar-besaran di Gelanggang Olahraga Remaja, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Senin.
"Razia ini kita lakukan setelah ada aksi brutal yang dilakukan oknum mahasiswa yang melukai sejumlah orang tadi malam," jelas Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono.
Sebelumnya, pada Senin dinihari terjadi aksi bentrok antara oknum massa HMI dari Sulawesi dengan panitia lokal yang mengakibatkan sedikitnya empat orang terluka.
Bahkan salah satu mahasiswa Riau yang merupakan panitia lokal terluka setelah punggungnya tertancap anak panah.
Saat ini seluruh korban sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, dari razia yang dilakukan sekitar 400 personil gabungan, hasilnya sejumlah badik, anak panah, senjata api rakitan turut diamankan.
Seluruh senjata tajam itu diamankan petugas dari dalam tas dan semak belakang gedung.
"Bahkan kita juga menemukan bungkusan plastik sabu-sabu," jelasnya.
Dari pantauan Antara, petugas turut mengamankan sejumlah botol yang diduga merupakan racun untuk anak panah yang dimaksud.
"Tapi kita tetap berazaskan praduga tidak bersalah. Kita masih teliti isi botol-botol itu. Bisa jadi isinya madu," jelas Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarif Hidayat.
Seusai razia besar-besaran itu, ribuan mahasiswa yang tinggal sementara di GOR Remaja itu dikumpulkan di halaman untuk selanjutnya diberikan pengarahan.
Dalam pesannya, Kombes Aries mengatakan aksi oknum HMI tersebut telah diluar batas kewajaran.
Namun begitu, dia mempercayai bahwa perbuatan itu dilakukan oleh sebagian kecil massa dan tidak mempresentasikan massa HMI asal Sulawesi secara keseluruhan.
Sementara itu, seluruh barang bukti yang diamankan selanjutnya disita kepolisian.
Sejumlah oknum massa yang kedapatan memiliki senjata tajam itu diamankan ke Mapolresta Pekanbaru.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015