Wali Kota Bogor Bima Arya memberi catatan atas kebijakan Kementerian Perhubungan menjeda operasional Biskita Trans Pakuan dengan kemungkinan tidak mengangkut penumpang selama satu bulan karena penyesuaian mekanisme pengadaan barang/jasa dari pelelangan umum menjadi pengadaan melalui e-catalog agar cepat selesai. 
 
"Kami memberikan catatan khusus agar Dirjen Hubdar untuk memperbaiki proses perencanaan ini," kata Bima Arya di Kota Bogor, Senin. 
 
Menurut Bima Arya, catatan pertama mengenai sosialisasi penghentian sementara operasional Biskita Trans Pakuan yang masuk dalam program buy the service (BTS) dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di bawah Kementerian Perhubungan dinilai terlalu mendadak. 
 
Selain itu yang kedua, kata Bima, alasan BPTJ sedang mengusulkan kontrak tahun jamak kepada Kementerian Keuangan untuk memberikan iklim investasi yang lebih menarik bagi operator sekaligus memberikan jaminan layanan jangka panjang, menandakan perlu ada kematangan perencanaan sebelumnya untuk sampai kepada kebijakan jeda operasional. 
 
Sebab, kebijakan yang tidak tersosialisasi dengan baik, bisa menimbulkan kerugian pada pemerintah daerah yang menjalankan program BTS. 
 
Penghentian sementara operasional BTS oleh BPTJ ini tidak hanya terjadi di Kota Bogor, tapi juga di lebih dari 30 daerah yang mengoperasikan layanan sejenis dari Kemenhub. 
 
“Kami terus terang kaget karena ini terjadi sangat mendadak dan merugikan konsumen, termasuk Pemkot. Karena itu saya mewakili seluruh kota di Indonesia yang saat ini juga kaget dengan kebijakan yang sangat cepat dan tidak diantisipasi," katanya. 
 
Meski demikian, Bima Arya mengaku optimistis layanan Biskita Trans Pakuan ini akan kembali beroperasi seperti semula dalam waktu yang tidak akan lama. 
 
“Tapi kami tentu ke depan tetap optimis bahwa Biskita Trans Pakuan ini akan kembali mengaspal setelah proses evaluasi dan kemudian proses e-Catalog ini tuntas dalam waktu satu bulan dari sekarang,” katanya.
 
Mengisi kekosongan layanan ini, Bima pun mengaku akan berkomunikasi dengan BPTJ untuk mensosialisasikan kepada pelanggan, termasuk membahas solusi dan kemungkinan lainnya supaya bisa beroperasi dengan waktu yang tidak lama. 
 
“Misalnya apabila dimungkinkan dialokasikan dana talangan, apabila aturannya memungkinkan, kalau ada lampu hijau dari BPTJ maka Biskita Trans Pakuan ini kembali akan mengaspal dalam waktu dekat,” ujar Bima.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022