Rengat (Antara Megapolitan) - Ribuan masyarakat memadati Kampung Dagang Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau menyaksikan puluhan permainan anak pada ajang festival budaya tradisional yang mengikutsertakan ratusan pelajar.

"Festival ini untuk melestarikan permainan anak - anak yang bersifat tradisional," kata Ketua Forum Anak Indragiri Indra Juliawan di Rengat, Sabtu.

Ia mengatakan, selain itu pelaksanaan festival ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional tahun 2015 menunjukan kepada pelajar dan masyarakat bahwa Inhu masih memiliki permainan yang mengasyikkan sebagai aset daerah yang dapat menarik perhatian wisatawan jika dikelola dengan baik dan optimal.

Ada mencapai 445 pelajar mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak, SD, SMP hingga SMA se Inhu mengikuti acara ini dengan beragam permainan yang digelar yakni congklak, ligu, patok Lele, kreatifitas membuat layang-layang dan gasing, lomba lari Tempurung, keterampilan dari barang bekas serta menggambar dan mewarnai.

"Ini juga sebagai sarana silahturahim sesama pelajar, guru dan warga serta berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan secara berkelanjutan," sebutnya.

Menurut dia, festival ini terselenggara atas kerja sama Forum Anak Indragiri dengan pihak Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) yang digelar di halaman SD 019 Kampung Besar Rengat.

Pelaksanaan festival ini sendiri dibuka Penjabat (Pj) Bupati Inhu Kasiarudin dengan didampingi anggota DPRD Inhu Ahmad Arif Ramli, Kepala Kantor BP3AKB Feni Darius, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan M Sadar serta Kepala Sekolah SD 019 A Muis.

Penjabat Bupati Indragiri Hulu Kasiarudin dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sebaiknya digelar secara rutin dan terencana seiap tahun agar bermanfaat dan bisa menjadi festival daerah yang berharga.

"Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi atas kegiatan ini, ini merupakan aset daerah," ujarnya.

Ajang kompetisi ini juga bisa digelar lebih besar sehingga daapt menjadikannya sebagai salah satu pendukung objek wisata lokal karena memiliki nilia budaya yang sangat tinggi, secara fakta, saat ini permainan tradisional anak seakan mulai ditinggalkan dengan adanya permainan - permainan moderen.

Padahal dalam permainan tradisional itu, terkandung nilai - nilai luhur yang menjadi ciri khas sebagai orang timur yang kental dengan persaudaraan, kerja sama serta sifat tolong -  menolong dan saling menghormati.

"Saya berharap melalui kegiatan ini mampu menjadi ajang bagi anak-anak Inhu untuk berkreasi mencurahkan kemampuan dan kreatifitas yang dimiliki dalam berkarya dan bermain," terang Kasiarudin.

Penjabat Bupati juga meminta kepada para orang tua dan pelajar untuk mampu membentengi diri dengan nilai-nilai agama di tengah era keterbukaan informasi dan globalisasi agar tidak terpengaruh atas dampak negatif dengan kemajuan teknologi.  

    

Pewarta: Asripilyadi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015