Bogor, (Antara Megapolitan) - Gedung SMA Negeri 8 Kota Bogor, Jawa Barat tergenang air luapan Kali Cibuluh setinggi hampir satu meter sehingga menyebabkan kegiatan belajar tidak dapat dilakukan, Senin.

"Hari ini siswa kita minta untuk bakti sosial, agar kegiatan belajar mengajar besok dapat dilakukan," kata Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Kota Bogor Atep Suherman.

Atep mengatakan banjir terjadi, Minggu (15/11) malam sekitar pukul 18.00 WIB, saat hujan melanda wilayah Bogor. Luapan Kali Cibuluh masuk ke dalam perkarangan sekolah melalui pintu gerbang yang posisinya lebih rendah.

Air menggenangi perkarangan dan 18 ruangan yang terdiri dari ruang kelas XI dan XII, ruang guru, ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, ruang komite, dan masjid.

Genangan air juga merendam bangku dan meja belajar, karpet masjid serta buku latihan para siswa yang ada di ruang guru. Beruntung tidak ada dokumen penting yang rusak akibat banjir.

"Untungnya perpustakaan, ruang komputer dan laboratorium berada di lantai atas. Jadi aman, yang rusak hanya buku latihan sekolah yang disimpan di ruang guru," kata Atep.

Menurut Atep, ketinggian air akibat luapan Kali Cibuluh kali ini yang pertama paling tinggi. Genangan air juga kerap masuk ke sekolah ketika musim penghujan tetapi tidak menghambat aktivitas sekolah.

"Memang kali ini banjirnya cukup parah, ketinggiannya hampir satu satu meter," katanya.

Atep mengatakan, sekolah berada persis di depan Kali Cibuluh, selain itu posisinya cukup rendah dibanding jalan raya dan pemukiman warga, sehingga ketika kali meluap masuk ke perkarangan sekolah.

Selain itu juga, lanjut dia, posisi jembatan di depan gerbang sekolah juga cukup rendah, air masuk dari jembatan ke gerbang.

Karena tidak ada saluran air di sekolah menyebabkan air menggenang di dalam perkarangan, selama dua jam.

"Kedepan akan kita evaluasi, rencana jembatan akan kita tinggikan, begitu juga gerbang masuk. Kita akan buat saluran air dan pintu air di bagian belakang sekolah, ketika air masuk dapat dibuka tutup," katanya.

Atep telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kelurahan dan kecamatan serta Dinas Pendidikan Kota Bogor agar ada tindak lanjut agar banjir serupa tidak terulang kembali.

SMA Negeri 8 memiliki siswa sebanyak 856 orang terdiri atas kelas X, XI dan XII ketiganya memiliki sembilan rombongan belajar.

Akibat banjir kegiatan belajar mengajar hari ini diganti menjadi bakti sosial untuk membersihkan sisa genangan air yang membawa material lumpur dan sampah.

"Baru kali ini banjirnya cukup gede. Selama dua tahun sekolah belum pernah banjir setinggi ini," kata Endah siswa kelas XII jurusan IPA ini.

Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menyebutkan, hujan yang melanda wilayah Bogor pada hari Minggu kemarin telah menyebabkan sejumlah peristiwa mulai dari longsor, pohon tumbang dan juga banjir.

"Hujan kali ini cukup tinggi dan lama, menurut curah hujan yang tinggi dan lama menyebabkan kali Cibuluh dan Ciluar meluap. Selain merendam ratusan rumah warga juga ada sekolah yang terendam. Biasanya, luapan tidak mencapai setinggi saat ini," kata Usmar.

Usmar mengatakan, Pemerintah Kota Bogor telah melakukan berbagai upaya dan tindakan, pertama dengan mengecek langsung lokasi kejadian. Menyalurkan bantuan berupa logistik dan dapur umum untuk warga yang terkena banjir di Ciluar dan Cibuluh.

"Upaya antisipasi dilakukan dengan mengeruk sedimentasi di Kali Cibuluh dan Ciluar. Saat ini sudah dilakukan, membersihkan gorong-gorong dan mengangkat sampah yang ada di badan sungai," kata Usmar.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015