Bogor, 23/5 (ANTARA) - Sebelum dimakamkan di Tempat pemakaman umum Blender, jenazah Salim Kamaruzaman (58) salah satu korban pesawat Sukhoi Superjet 100 dishalatkan pihak keluarga Mesjid Al Islah Jalan Menteng II nomor 7 Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Jenazah Salim yang merupakan pegawai Sky Aviantion tiba di rumah duka sekitar pukul 13.30 WIB, lalu jenazah disemayamkan di rumah untuk selanjutnya dishalatkan sekitar pukul 14.20 WIB.
Kedatangan jenazah disambut sanak saudara, kerabat dan tetangga. Suasana haru menyelimuti rumah duka yang sudah dipadati oleh pelayat.
Menurut M Sapri Ketua RW 15, almarhum adalah figur yang baik dan pandai bermasyarakat. Selain itu, bapak dua anak tersebut juga merupakan ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al Islah.
"Sebelum peristiwa kecelakaan itu, paginya almarhum sempat shalat Subuh dulu di Mesjid Al Islah, lalu dia pamit ke kita-kita bilang mau berangkat kerja," kata Sapri.
Kenangan terakhir sebelum almarhum pergi untuk selamanya, lanjut Sapri, almarhum memiliki niat untuk merenovasi Mesjid Al Islah yang dikelolanya.
"Almarhum sudah menandatangani proposal perbaikan mesjid, proposal ini tinggal meminta tandatangan lurah saja. Sebelum berangkat dia sempat berpesan kepada kita pengurus untuk segera menyelesaikan proposal karena akan dia kirimkan ke kantornya secepatnya," kata Sapri mengenang almarhum.
Sapri yang didampingi ketua RT 1, Wawan Kusnadi mengatakan, Senin (7/5) lalu ia mendapatkan pesan singkat dari almarhum yang meminta dirinya dan ketua RT untuk segera menyelesaikan proposal agar bisa dibawa ke kantornya untuk dimasukkan.
Namun, sebelum proposal tersebut selesai ditandatangani, almarhum mengalami kecelakaan pesawat saat menjadi salah satu penumpang join flight Sukhoi Superjet 100 Rabu (9/5).
Wawan mengatakan, pihaknya akan melanjutkan amanah almarhum yang ingin merenovasi mesjid Al Islah sesuai dengan pesan terakhirnya.
"Kami akan mewujudkan apa yang menjadi keinginan almarhum karena ini merupakan amanahnya yang terakhir," kata Wawan.
Salim meninggalkan seorang istri bernama Ratih, ia memiliki dua orang anak yang sudah berkeluarga dan memiliki dua orang cucu.
Almarhum bekerja di bagian administrasi di Sky Aviantion. Sebenarnya almarhum sudah pensiun sejak tujuh bulan lalu, namun dipekerjakan kembali oleh pihak perusahaan.
Jenazah almarhum dimakamkan di TPU Blender blok A berdekatan dengan makan keluaganya yakni mertua dan iparnya.
Sebelum dimakamkan, peti jenazah Salim dibawa oleh ambulan Yayasan Bunga Kamboja dari Halim Perdana Kusuma menuju rumah duka. Pemakaman almarhum diantar dengan iring-iringan mobil patroli dan warga serta keluarga sekitar pukul 15.00 WIB.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
Jenazah Salim yang merupakan pegawai Sky Aviantion tiba di rumah duka sekitar pukul 13.30 WIB, lalu jenazah disemayamkan di rumah untuk selanjutnya dishalatkan sekitar pukul 14.20 WIB.
Kedatangan jenazah disambut sanak saudara, kerabat dan tetangga. Suasana haru menyelimuti rumah duka yang sudah dipadati oleh pelayat.
Menurut M Sapri Ketua RW 15, almarhum adalah figur yang baik dan pandai bermasyarakat. Selain itu, bapak dua anak tersebut juga merupakan ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al Islah.
"Sebelum peristiwa kecelakaan itu, paginya almarhum sempat shalat Subuh dulu di Mesjid Al Islah, lalu dia pamit ke kita-kita bilang mau berangkat kerja," kata Sapri.
Kenangan terakhir sebelum almarhum pergi untuk selamanya, lanjut Sapri, almarhum memiliki niat untuk merenovasi Mesjid Al Islah yang dikelolanya.
"Almarhum sudah menandatangani proposal perbaikan mesjid, proposal ini tinggal meminta tandatangan lurah saja. Sebelum berangkat dia sempat berpesan kepada kita pengurus untuk segera menyelesaikan proposal karena akan dia kirimkan ke kantornya secepatnya," kata Sapri mengenang almarhum.
Sapri yang didampingi ketua RT 1, Wawan Kusnadi mengatakan, Senin (7/5) lalu ia mendapatkan pesan singkat dari almarhum yang meminta dirinya dan ketua RT untuk segera menyelesaikan proposal agar bisa dibawa ke kantornya untuk dimasukkan.
Namun, sebelum proposal tersebut selesai ditandatangani, almarhum mengalami kecelakaan pesawat saat menjadi salah satu penumpang join flight Sukhoi Superjet 100 Rabu (9/5).
Wawan mengatakan, pihaknya akan melanjutkan amanah almarhum yang ingin merenovasi mesjid Al Islah sesuai dengan pesan terakhirnya.
"Kami akan mewujudkan apa yang menjadi keinginan almarhum karena ini merupakan amanahnya yang terakhir," kata Wawan.
Salim meninggalkan seorang istri bernama Ratih, ia memiliki dua orang anak yang sudah berkeluarga dan memiliki dua orang cucu.
Almarhum bekerja di bagian administrasi di Sky Aviantion. Sebenarnya almarhum sudah pensiun sejak tujuh bulan lalu, namun dipekerjakan kembali oleh pihak perusahaan.
Jenazah almarhum dimakamkan di TPU Blender blok A berdekatan dengan makan keluaganya yakni mertua dan iparnya.
Sebelum dimakamkan, peti jenazah Salim dibawa oleh ambulan Yayasan Bunga Kamboja dari Halim Perdana Kusuma menuju rumah duka. Pemakaman almarhum diantar dengan iring-iringan mobil patroli dan warga serta keluarga sekitar pukul 15.00 WIB.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012